Pengusaha kawakan Bob Sadino pernah memberikan kiat sederhana bagi seorang pemula yang ingin memulai bisnis. Ternyata kuncinya sangat simple, namun pelaksanaanya tak mudah.
Menurut Bob banyak orang akhirnya tak memulai-mulai usaha walaupun sudah memiliki modal uang. Menurutnya setidaknya ada tiga hal penghalang utama seseorang memulai usaha, yaitu terlalu banyak rencana, menunggu moment yang pas, dan takut menghadapi risiko bisnis.
Terkait dengan risiko, menurutnya bisnis hanya bisa dijalankan bila ada keberanian menerima risiko. Intinya yang paling penting, hilangkan rasa takut, jangan takut. Seseorang tidak mungkin memulai bisnis bila dia tidak memiliki kemauan yang kuat, tekad, berani mengambil peluang, tahan banting, dan tidak lupa untuk bersyukur dan ikhlas.
Terkait hal tadi, berikut ini ulasan singkat mengenai menakar risiko bagi pemula untuk memulai bisnis. Kali ini motivator marketing ternama Tung Desem Waringin mencoba memberikan poin-poin penting bagi anda yang ingin memulai bisnis.
Bagaimana menimbang risiko dalam memulai bisnis?
Dalam memulai suatu Bisnis, yang paling menghambat seseorang bukan modal ataupun ilmu tetapi adalah rasa takut menghadapi risiko. Apabila kita mau memulai bisnis harus belajar yang namanya menimbang risiko, dimana kita dapat tahu dan menilai berapa besar resiko yang akan kita hadapi ketika memulai bisnis tersebut.
Sering kali seseorang ingin memulai bisnis, yang menghambat mereka bukan karena kurang ilmunya, pengetahuan, atau bahkan kurang modal, melainkan rasa takut. Rasa takut yang menghambat mereka untuk memulai bisnis, kalau kita mau mulai belajar bisnis alangkah baiknya kita mengenal satu yang namanya 'risiko'.
Risiko dengan beresiko adalah berbeda, Perbedaan risiko dan berisiko adalah risiko ada 2 unsur, yaitu: pertama besar kecil kemungkinan terjadinya, yang kedua adalah besar kecil akibatnya, bisa itu positif atau negatif.
Sedangkan berisiko apabila kita sudah menimbang risikonya, yaitu besar kecil kemungkinan terjadinya besar kecil akibat negative dan positifnya. Ternyata risikonya tidak bisa kita terima, berarti bisnis tersebut beresiko.
Mari kita tes dengan angka, misalnya Anda mulai bisnis dengan kemungkinan berhasil 1:9. Maksudnya adalah Anda bisnis 10 kali berhasilnya cuma sekali, yang kesepuluh bangkrut. Kira-kira Anda mau atau tidak? Tentu saja Anda berbicara tidak mau, Kenapa tidak mau? Karena Anda merasa kemungkinan gagalnya jauh lebih besar dan Anda tidak mau terjadi hal seperti itu. Anda lupa menimbang apa yang perlu Anda timbang? Yaitu besar kecilnya akibatnya kalau terjadi.
Misalnya begini, kalau bisnis Anda gagal, Anda cuma bayar satu, tetapi kalau berhasil Anda dapat 50 kali. Mari sekarang kita hitung lagi, saya ulangi sekali lagi. Kalau Anda tidak berhasil efeknya paling buruk Anda bayarnya cuma satu.Tetapi sekali berhasil Anda dapat 50 risikonya, bisa Anda terima.
Mari kita hitung usaha Anda, 10 kali berhasilnya cuma 1. Berarti Anda gagalnya 9 kali dan Anda bayar satu, satu saja. Tetapi kalau Anda berhasil dapatnya 50 kira-kira mau tidak? Jawabannya sudah pasti Mau, berapa kali. Anda pasti mau sebanyak-banyaknya bisnis dengan kemungkinan berhasil 10 persen. Karena kalau sekali berhasil Anda dapat 50 kali lipat di banding kalau Anda gagal sekali. Sekarang ketika mulai bisnis kita akan selalu menimbang akan hal ini.
Kemungkinan berhasilnya berapa persen dan kemudian yang kedua adalah akibatnya apa? Kalau saya berhasil saya dapat apa? Tetapi kalau saya tidak berhasil saya bayar berapa. Berarti tergantung juga satu unsur lagi dari kondisi keuangan Anda.
Kalau kondisi keuangan Anda hari ini misalnya 20, Anda mainnya berapa? Misalnya Anda mainnya dua,dua,dua. Atau Anda mainnya satu,satu. Atau mainnya sepuluh, sepuluh dan Anda cuma main dua kali saja. Kalau kemungkinan berhasilnya 1:9 atau 10 persen, Anda cuma punya uang 20 Anda harus main dan mainnya satuan saja. Misalnya Rp 20.000.000 Anda mainnya Rp 1.000.000, Rp.1.000.000. Tetapi kalau Rp 100.000.000 Anda main Rp10.000.000 ,Rp10.000.000 .
Karena rasio keberhasilannya 1:9 main 10 kali 9 kali gagal dan 1 kali berhasil. Mungkin tidak ternyata luput Anda main Rp20.000.000 dan ikut Rp 1.000.000.Kalau sampai kalah 15 kali pun tidak masalah. Begitu ke 16 kali menang dan dapat Rp50.000.000 baru seru. Dengan demikian ketika memulai bisnis Anda mulai tanya, resikonya apa.
Resiko yang paling buruk, misalnya resiko paling buruk saya kehilangan sejumlah uang sekian. Saya sudah rela, kemudian kemungkinan berhasilnya 50:50. Dan kalau saya berhasil dapatnya 'Lima kali lipat'.Yang paling penting saya bisa main 3 kali sampai 4 kali. Sekali menang saya dapat 5 kali lipat.
Dengan memanage risiko seperti ini kita gali pertanyaan lagi. Misalnya, ketika mau mulai bisnis, akibatnya kalau saya bisnis ini saya kehilangan Rp100.000.000 , dan Rp100.000.000 masih bisa saya terima. Tetapi lebih baik Anda tanya lagi supaya kalau Rp 1.000.000 kemungkinan risikonya jauh lebih kecil. Ini bisa tidak pakai istilah bagi hasil. Tidak harus keluar modal terlebih dahulu, modalnya bisa dari orang lain terlebih dahulu atau dari supplier Anda.
Sehingga Anda tidak pakai modal dan kemungkinan Anda ruginya jauh lebih nol lagi karena sudah tanpa modal sama sekali. Kemudian Anda bisa 'Konsinyasi' terlebih dahulu, akibatnya kalau Anda tidak laku Anda bisa kembalikan saja.
Pertanyaan kedua supaya kemungkinan berhasilnya jauh lebih besar setelah Anda mulai menimbang risiko Anda jangan lupa tanya kedua hal ini. Karena supaya akibatnya jauh lebih kecil, bisa tidak konsinyasi dulu atau bisa tidak ada garansinya.Supaya kemungkinan untung jauh lebih besar, saya harus belajar dengan siapa. Ketika Anda menimbang seperti ini, hidup Anda akan jauh lebih berani dalam mengambil risiko. Karena resiko selalu ada dan bisa terjadi dimana-mana.
Misalnya, Bisa jadi rumah Anda di tabrak pesawat terbang dan Anda mati, mungkin tidak? Itu mungkin sekali dan pertanyaannya itu risiko dan ini kemungkinannya kecil.
Atau bisa juga saat ini jika Anda nonton ramai-ramai bersama saudara Anda mungkin tidak kemungkinannya dapat terjadi, atau risiko ini terjadi tetapi akibatnya kecil. Misalnya orang yang seruangan Anda kentut, pasti kan ada efeknya. Ya efeknya itu bau, kemungkinan terjadinya besar dan itu bisa kita abaikan. Sesuatu hal yang kita timbang ini kita tidak mampu menerimanya berarti resiko.
Anda mulai usaha dengan modal Rp 10 Miliar, duit Anda cuma Rp 2 Miliar. Yang Rp 8 Miliar Anda utang dengan cara Anda gadaikan rumah dan sebagainya, bahkan Anda hutang kepada mafia dan mafianya kejam sekali. “Awas ya saya tahu anak mu sekolah dimana kalau ada apa-apa nanti saya incar anakmu”. Kemudian Anda kerja sama dengan orang yang baru Anda kenal, dan orang tadi baru 2 bulan keluar dari penjara.
Bagi Anda bisnisnya berisiko tidak, tetapi dengan kondisi yang sama dan dengan kepemilikan hartanya lebih banyak. Misalnya Bill Gates modalnya Rp 10 Miliar kemungkinan berhasilnya hampir nol karena partnernya habis keluar dari penjara dan dia bergelut di dunia yang baru. Bagi Bill Gates itu berisiko atau tidak berisiko. Saya simpulkan kalau Anda mau bisnis atau investasi pertimbangkan risiko atau berisiko.
Kalau risikonya ada dan Anda terima kemungkinan berhasil dan bisa Anda terima. Kalau Anda kena resiko lebih kecil maka akibatnya kecil. Dan juga siapa yang bisa bantu saya saya harus joint sama siapa dan sudah Anda timbang semua ternyata masih bisa terima risiko dengan misi kekayaan Anda.
Apalagi kemungkinan kalau menang dapatnya banyak.'Why not'. Makanya saya Tung Desem Waringin saya sering buka dan tutup perusahaan karena sudah menimbang risiko, kalau tidak jadi tutup dan kalau jadi meledak lebih besar.
Semoga bermanfaat saya Tung Desem Waringin mengucapkan salam Dahsyat.
Kamis, 21 Juni 2012
Jurus Sederhana Agar Bisnis Terus Tumbuh
Heloo...!! Catatan Ini saya ambil dari Detik Fnance, karena saya menyukai Ilmu pengetahuan dan ingin mengambil contoh langkah langkah dari orang orang yang sukses,
maka dari itu setiap ada kata kata dan Motivasi dari beliau beliau akan saya tuliskan di Blog saya ini, artikel ini saya ambil dari kata kata seorang pakar marketing Tung Desem Waringin.
Memiliki usaha atau perusahaan yang terus tumbuh dan bisa bersaing dengan kompetitor, merupakan keinginan para wirausahawan.
Berikut ini gagasan sederhana dari pakar marketing Tung Desem Waringin, soal bagaimana nilai tambah akan membuat perusahaan Anda terus berkembang dan dapat bertahan di bandingkan perusahaan kompetitor.
Menurut Tung hal ini telah di buktikan dan diterapkan oleh perusahaan-perusahaan besar di dunia seperti Jhonson n Jhonson.
Berikut ulasan singkat Tung Desem:
Dalam bisnis ini kita harus selalu mempunyai nilai tambah, sebetulnya nilai tambah itu secara garis besar di bagi tiga. Anda hanya bisa ambil dua, jarang sekali Anda bisa tiga tiganya.
Ini saya ambil dan belajar dari Michael Tracy bagaimana "Double Digit Growth". Ini buku yang sangat bagus dan bagaimana kita tumbuh dua kali lipat.
Beliau cerita tentang IBM dan perusahaan yang tumbuhnya cuma dua sekian persen tapi ada juga yang 11% dan 20%, dan terus tumbuh.
Dan ada Jhonson n Jhonson yang tumbuh selama 59 tahun bisnisnya terus tumbuh dan tumbuh terus. Dan saya pun masih terus harus belajar, disini dikatakan oleh Michael Tracy ada tiga keunggulan bisnis.
Ketiga keuntungan bisnis dalam membuat nilai tambah tersebut adalah :
1. Murah, Anda dengan biaya operasional yang paling efektif dan efisien Anda bisa mendapat harga yang murah. Bisa seperti toko buku saya, satu keunggulannya adalah murah, parkir gratis dan segala macam yang lainnya.
2. Unggul dalam mutu produk-produk Anda, dahsyat luar biasa , mutunya lebih baik di banding yang lain.
3. Servis atau pelayanannya, Hanya tiga menurut dia dan servis itu termasuk kecepatan.
Semoga bermanfaat, Saya Tung Desem Waringin mengucapkan salam dahsyat!
maka dari itu setiap ada kata kata dan Motivasi dari beliau beliau akan saya tuliskan di Blog saya ini, artikel ini saya ambil dari kata kata seorang pakar marketing Tung Desem Waringin.
Memiliki usaha atau perusahaan yang terus tumbuh dan bisa bersaing dengan kompetitor, merupakan keinginan para wirausahawan.
Berikut ini gagasan sederhana dari pakar marketing Tung Desem Waringin, soal bagaimana nilai tambah akan membuat perusahaan Anda terus berkembang dan dapat bertahan di bandingkan perusahaan kompetitor.
Menurut Tung hal ini telah di buktikan dan diterapkan oleh perusahaan-perusahaan besar di dunia seperti Jhonson n Jhonson.
Berikut ulasan singkat Tung Desem:
Dalam bisnis ini kita harus selalu mempunyai nilai tambah, sebetulnya nilai tambah itu secara garis besar di bagi tiga. Anda hanya bisa ambil dua, jarang sekali Anda bisa tiga tiganya.
Ini saya ambil dan belajar dari Michael Tracy bagaimana "Double Digit Growth". Ini buku yang sangat bagus dan bagaimana kita tumbuh dua kali lipat.
Beliau cerita tentang IBM dan perusahaan yang tumbuhnya cuma dua sekian persen tapi ada juga yang 11% dan 20%, dan terus tumbuh.
Dan ada Jhonson n Jhonson yang tumbuh selama 59 tahun bisnisnya terus tumbuh dan tumbuh terus. Dan saya pun masih terus harus belajar, disini dikatakan oleh Michael Tracy ada tiga keunggulan bisnis.
Ketiga keuntungan bisnis dalam membuat nilai tambah tersebut adalah :
1. Murah, Anda dengan biaya operasional yang paling efektif dan efisien Anda bisa mendapat harga yang murah. Bisa seperti toko buku saya, satu keunggulannya adalah murah, parkir gratis dan segala macam yang lainnya.
2. Unggul dalam mutu produk-produk Anda, dahsyat luar biasa , mutunya lebih baik di banding yang lain.
3. Servis atau pelayanannya, Hanya tiga menurut dia dan servis itu termasuk kecepatan.
Semoga bermanfaat, Saya Tung Desem Waringin mengucapkan salam dahsyat!
Tips Sukses Menghadapi Kegagalan
1. Bersikap dan berpikir Positif terhadap Kegagalan
Ingat! kegagalan bukanlah suatu yang harus ditakuti. Tanpa ada sikap positif, Anda akan semakin stress setelah mengalami kegagalan. Anda seakan kehilangan energi untuk bangkit kembali karena selalu dibayang-bayangi takut gagal. Dengan bersikap positif, Anda mampu memandang suatu kegagalan sebagai peristiwa hidup yang harus dialami (proses kehidupan). Dengan demikian, mental Anda akan semakin kuat. Percayalah pasti ada sebuah hikmah dari sebuah kegagalan.
2. Mencari penyebab Kegagalan
Renungkan diri sendiri, apa yang menjadi penyebab Anda gagal? Secara umum, ada dua faktor utama penyebab kegagalan, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri sendiri. Ada kalanya Anda kurang memiliki semangat dan motivasi dalam mengerjakan sesuatu atau mungkin Anda tidak disiplin dan ceroboh dalam bekerja. Jika Anda menyadari penyebab internal ini, maka harus Anda sendiri yang merubahnya. Ingat! sukses atau tidaknya Anda dimulai dari dalam diri sendiri, jika Anda bisa memotivasi diri sendiri, selanjutnya Anda akan lebih ringan melangkah. Sedangkan faktor Eksternal merupakan faktor penyebab di luar diri sendiri. Misalnya kurangnya dukungan dari orang terdekat, pesaing yang terlalu banyak dan ketat, atau kurangnya fasilitas, dll.
3. Atasi Kegagalan
Setelah mengetahui penyebab kegagalan, Anda harus segera mencoba mengatasinya. Tidak perlu harus mengatasi semua penyebab kegagalan sekaligus, ada baiknya dilakukan secara bertahap tetapi pasti. Prioritaskan penyebab utama, kemudian penyebab lainnya. Karena itu, buat catatan tentang hal-hal yang sering membuat Anda gagal, apakah faktor internal atau eksternal (buat skala prioritas). Jangan mencari kambing hitam dalam mencari penyebab kegagalan Anda.
4. Gali kekuatan Diri
Selain mencari penyebab kegagalan, catatlah apa saja kekuatan dan potensi diri Anda, baik yang tersembunyi maupun yang nampak. Coba gunakan kekuatan dan potensi Anda secara maksimal. Galilah potensi-potensi tersembunyi Anda yang masih bisa dikembangkan. Jika Anda bisa mengembangkan potensi Anda dengan baik, maka sukses takkan jauh – jauh dari Anda.
5. Tangkap Peluang
Jangan hanya diam merenungi nasib. Anda harus jeli menangkap peluang atau kesempatan. Ingat, Anda tidak akan pernah mendapatkan kesempatan itu jika Anda sendiri tidak pernah berusaha mencarinya. Begitu Anda tahu ada peluang, tangkaplah peluang tersebut, jangan tunggu sampai besok.
6. Trial and Error
Untuk meraih kesuksesan Anda perlu melakukan trial and error. hal ini merupakan salah satu tolak ukur untuk menggapai kesuksesan. Tinggal sejauh mana kita mau dan berani mencoba kembali kegagalan itu. Sebelum mencoba lagi, pikirkan masak-masak langkah yang akan ditempuh. Kalaupun terjadi kesalahan kembali, jangan ragu-ragu melakukan perbaikan dan terus mencoba sampai Anda berhasil mengatasinya. Kunci utama trial and error adalah kerja keras dan tetap semangat.
Penerapan teory Robert T Kiyosaki di Indonesia
Siapapun anda, tentu sudah sangat tidak asing dengan nama Robert T Kiyosaki. Dialah penulis buku Rich Dad Poor Dad, The cashflow Quadrant dan beberapa buku lain yang “memprovokasi” pembacanya untuk menjadi kaya dengan cara menjadi Business owner dan atau menjadi Investor.
Diceritakan sebuah kisah tentang seorang bernama Haji Aman Santosa, yang sama sekali bukan seorang penulis, bukan pula pembicara atau trainer enterprenuer. Beliau adalah pemilik warung sate Cirebon yang kini memiliki 7 cabang. Salah satunya berada di samping Radio erlangga, Bekasi. (Tempat Pak Bambang Suharno menjadi Host dalam acara talkshow interaktif enterprenuer)
Warung sate Haji Aman bukanlah warung sate biasa. Konsumennya terdiri dari kelas menegah, para eksekutif yang berdinas di sekitar lokasi warungnya yang tertata rapih dan parkirannya luas.
Haji aman memiliki warung sate sebanyak 7 cabang. Sesuai dengan jumlah anak yang dimiliki Haji aman. Cabang yang di bekasi itu adalah yang ketujuh, yang akan di wariskan kepada anak bungsunya.
Perbincangan selalu menarik. Lebih menarik lagi ketika diketahui bahwa ternyata bukan hanya sate itulah yang menjadi bisnisnya. Beliau punya kebun, sawah dan beberapa usaha lainnya.
Haji aman juga bercerita bahwa beliau pernah jual beli beras tanpa ia tahu berasnya seperti apa. dan pernah jual beli kambing tanpa melihat keadaan kambing itu. Ketika suatu hari, datang seseorang datang menemui Haji aman, Dengan tujuan menjual kambing yang dimilikinya karena dia sedang membutuhkan uang beberapa juta rupiah. Lalu Haji Aman mengatakan kepada orang itu bahwa Haji Aman bersedia membeli kambing itu namun Haji Aman tidak mau memelihara dan tidak mau menjual kambing itu sekarang.
Haji aman lalu memberikan uang kepada orang itu dan meminta orang itu untuk memelihara kambing itu selama beberapa bulan sebelum Haji aman memutuskan untuk di apakan kambing itu, di sembelih atau di jual hidup-hidup.
Beberapa bulan kemudian si pemelihara kambing itu melapor kepada Haji aman bahwa kambingnya sudah beranak dan anak dari kambing itu pun sudah layak untuk dijual dengan kisaran harga sekian juta rupiah.Namun Haji aman menolak untuk menjual anak dari kambing itu dan mengatakan bahwa ia akan membeli kambing lagi dan meminta si pemelihara kambing itu untuk memelihara kambing berikutnya.
Begitulah, Hingga beberapa waktu kemudian, kambing semakin banyak dan mulai dijual secara rutin dan hasilnya dibagi dua dengan Haji Aman.
Cerita tentang usaha padi, beternak ayam kampung dan beberapa usaha lainnya juga tak kalah menariknya.
Lalu bagaimana Pak Haji Aman bisa demikian mudah percaya dengan orang? Ternyata dari pengalaman bertahun-tahun, Haji Aman jadi dapat mengetahui siapa yang berniat baik dan siapa yang berniat buruk terhadap dirinya. Soal kemudian ada orang yang menipu beliau, itu sudah di anggap sebagai salah satu resiko dalam usaha, tapi secara umum Haji Aman berprinsip jika beliau mejadi orang yang dapat dipercaya maka orang lain pun juga akan berusaha berlaku baik terhadapnya.
Haji aman merupakan salah satu orang yang telah memenuhi Kriteria orang bermental enteprenuer yang sering pak Bambang Suharno sampaikan dalam berbagai kesempatan, yakni selalu mengeluarkan uang untuk belanja bisnis. Atau dalam bahasa Robert T. Kiyosaki “Buatlah Uang Bekerja Untuk Kita”, dengan cara membeli asset. Haji aman membeli kambing sebagai aset, mendapatkan mitra juga sebagai asset.
Haji aman tidak membuat system yang rumit sebagaimana perusahaan skala besar. Ia membuat system yang melekat pada dirinya sendiri yakni “reputasi”. Dalam bahasa Philip E Humbert disebut sebagai personal Eco-System.
Sistem reputasi yang dibangun Haji Aman, membuat dirinya dipercaya oleh banyak orang. Dan itulah yang membuat banyak bisnisnya berjalan dengan baik tanpa dia harus melakukan pekerjaan yang menyita banyak waktu. Jika dalam bisnis normal, seorang pengusaha harus teliti dalam membeli sesuatu, Haji Aman malahan tidak perlu melihat barang yang akan dibelinya, sampai saat barang itu dijual kembali. Ini bisa dilakukan oleh orang yang telah memiliki reputasi yang dibangun bertahun-tahun.
Haji aman, yang asli dari kuningan Jawa Barat itu, mengaku ia tidak perlu bekerja untuk bisa makan. Kalau orang lain pulang kampung harus membawa bekal yang banyak, Haji Aman sama sekali tidak perlu, karena di kampungnya ia juga memiliki asset, jika ia mau buah, mau sayuran, mau makan nasi, daging atau apapun sudah tersedia dikampungnya, dia bisa mendapatkannya tanpa mengeluarkan uang.Ucapannya itu tidak menunjukan bahwa ia sedang pamer kekakyaan. Yang ia lakukan adalah menceritakan strategi usahanya yang sederhana, dan hampir semuanya telah di ajarkan oleh para guru enterprenuer, termasuk Robert T Kiyoasaki.
Diceritakan sebuah kisah tentang seorang bernama Haji Aman Santosa, yang sama sekali bukan seorang penulis, bukan pula pembicara atau trainer enterprenuer. Beliau adalah pemilik warung sate Cirebon yang kini memiliki 7 cabang. Salah satunya berada di samping Radio erlangga, Bekasi. (Tempat Pak Bambang Suharno menjadi Host dalam acara talkshow interaktif enterprenuer)
Warung sate Haji Aman bukanlah warung sate biasa. Konsumennya terdiri dari kelas menegah, para eksekutif yang berdinas di sekitar lokasi warungnya yang tertata rapih dan parkirannya luas.
Haji aman memiliki warung sate sebanyak 7 cabang. Sesuai dengan jumlah anak yang dimiliki Haji aman. Cabang yang di bekasi itu adalah yang ketujuh, yang akan di wariskan kepada anak bungsunya.
Perbincangan selalu menarik. Lebih menarik lagi ketika diketahui bahwa ternyata bukan hanya sate itulah yang menjadi bisnisnya. Beliau punya kebun, sawah dan beberapa usaha lainnya.
Haji aman juga bercerita bahwa beliau pernah jual beli beras tanpa ia tahu berasnya seperti apa. dan pernah jual beli kambing tanpa melihat keadaan kambing itu. Ketika suatu hari, datang seseorang datang menemui Haji aman, Dengan tujuan menjual kambing yang dimilikinya karena dia sedang membutuhkan uang beberapa juta rupiah. Lalu Haji Aman mengatakan kepada orang itu bahwa Haji Aman bersedia membeli kambing itu namun Haji Aman tidak mau memelihara dan tidak mau menjual kambing itu sekarang.
Haji aman lalu memberikan uang kepada orang itu dan meminta orang itu untuk memelihara kambing itu selama beberapa bulan sebelum Haji aman memutuskan untuk di apakan kambing itu, di sembelih atau di jual hidup-hidup.
Beberapa bulan kemudian si pemelihara kambing itu melapor kepada Haji aman bahwa kambingnya sudah beranak dan anak dari kambing itu pun sudah layak untuk dijual dengan kisaran harga sekian juta rupiah.Namun Haji aman menolak untuk menjual anak dari kambing itu dan mengatakan bahwa ia akan membeli kambing lagi dan meminta si pemelihara kambing itu untuk memelihara kambing berikutnya.
Begitulah, Hingga beberapa waktu kemudian, kambing semakin banyak dan mulai dijual secara rutin dan hasilnya dibagi dua dengan Haji Aman.
Cerita tentang usaha padi, beternak ayam kampung dan beberapa usaha lainnya juga tak kalah menariknya.
Lalu bagaimana Pak Haji Aman bisa demikian mudah percaya dengan orang? Ternyata dari pengalaman bertahun-tahun, Haji Aman jadi dapat mengetahui siapa yang berniat baik dan siapa yang berniat buruk terhadap dirinya. Soal kemudian ada orang yang menipu beliau, itu sudah di anggap sebagai salah satu resiko dalam usaha, tapi secara umum Haji Aman berprinsip jika beliau mejadi orang yang dapat dipercaya maka orang lain pun juga akan berusaha berlaku baik terhadapnya.
Haji aman merupakan salah satu orang yang telah memenuhi Kriteria orang bermental enteprenuer yang sering pak Bambang Suharno sampaikan dalam berbagai kesempatan, yakni selalu mengeluarkan uang untuk belanja bisnis. Atau dalam bahasa Robert T. Kiyosaki “Buatlah Uang Bekerja Untuk Kita”, dengan cara membeli asset. Haji aman membeli kambing sebagai aset, mendapatkan mitra juga sebagai asset.
Haji aman tidak membuat system yang rumit sebagaimana perusahaan skala besar. Ia membuat system yang melekat pada dirinya sendiri yakni “reputasi”. Dalam bahasa Philip E Humbert disebut sebagai personal Eco-System.
Sistem reputasi yang dibangun Haji Aman, membuat dirinya dipercaya oleh banyak orang. Dan itulah yang membuat banyak bisnisnya berjalan dengan baik tanpa dia harus melakukan pekerjaan yang menyita banyak waktu. Jika dalam bisnis normal, seorang pengusaha harus teliti dalam membeli sesuatu, Haji Aman malahan tidak perlu melihat barang yang akan dibelinya, sampai saat barang itu dijual kembali. Ini bisa dilakukan oleh orang yang telah memiliki reputasi yang dibangun bertahun-tahun.
Haji aman, yang asli dari kuningan Jawa Barat itu, mengaku ia tidak perlu bekerja untuk bisa makan. Kalau orang lain pulang kampung harus membawa bekal yang banyak, Haji Aman sama sekali tidak perlu, karena di kampungnya ia juga memiliki asset, jika ia mau buah, mau sayuran, mau makan nasi, daging atau apapun sudah tersedia dikampungnya, dia bisa mendapatkannya tanpa mengeluarkan uang.Ucapannya itu tidak menunjukan bahwa ia sedang pamer kekakyaan. Yang ia lakukan adalah menceritakan strategi usahanya yang sederhana, dan hampir semuanya telah di ajarkan oleh para guru enterprenuer, termasuk Robert T Kiyoasaki.
Rabu, 20 Juni 2012
Kata kata Mutiara Robert T. Kiyosaki
Banyak orang memiliki rencana besar tetapi tidak menjadi kenyataan. Alasannya adalah begitu banyak orang yang memiliki rencana besar tetapi gagal menepati janji-janji kecil mereka.
Orang rata-rata melihat dari seberapa besar pendapatannya, lalu menekan pengeluarannya, sedang orang sukses melihat dari sisi pengeluarannya, lalu meningkatkan pendapatannya.
Orang-orang terkaya di dunia mencari dan membangun jaringan, orang lain mencari pekerjaan.
Realisasi B Kuadran Konsep Robert T. Kiyosaki
Robert T. Kiyosaki menggambarkan situasi keuangan setiap orang dalam konsep cashflow kuadran. Ada 4 kategori atau kuadran, E (Employee atau pekerja), S (Self-employed atau punya usaha sendiri), B (Business Owner atau pengusaha), I (Investor). Orang yang berada di kuadran B dan I adalah orang yang mempunyai kebebasan atau FREEDOM, bebas menggunakan waktunya. Filsafah dari Robert T. Kiyosaki :
Manusia tidak akan mempunyai kebebasan selama dia belum mencapai FINANCIAL FREEDOM.
Meskipun uang tidak bisa membeli kebahagian tetapi anda boleh tahu bahwa uang boleh membantu kita. Contohnya Donald Trump dan Bill Gates. Mereka boleh menggunakan uangnya untuk membantu orang lain. Jika anda mempunyai FINANCIAL FREEDOM, anda boleh mempunyai waktu lebih untuk diri anda, keluarga dan orang lain (TIME FREEDOM) karena anda tidak harus terikat dengan pekerjaan anda. Anda boleh menggunakan uang untuk hal-hal yang berguna.
Bagaimana caranya beralih ke B kuadran?
Vemma Indonesia adalah realisasi B kuadran konsep dari Robert T Kiyosaki dimana anda mempunya bisnis yang nilainya sama dengan bisnis lisensi seperti Mc Donald atau KFC. Apa keuntungan bisnis dengan Vemma Indonesia?
Senin, 18 Juni 2012
9 Tips Sukses Bangun Bisnis Kecil-kecilan
Pernahkah Anda datang ke sebuah restoran baru tapi harus pulang menelan kekecewaan? Pengunjung sangat ramai, jumlah pelayan sedikit, waktu Anda menunggu makanan dihidangkan ke meja melebihi 30 menit, pelayanan buruk atau banyak menu yang tidak tersedia karena dapur kehabisan stok?
Bila kesan pertama saja sudah buruk, apakah usaha tersebut bisa bertahan hingga 3 bulan pertama? Rasanya tidak. Pasalnya, kesuksesan maupun kegagalan sebuah bisnis kecil itu tergantung pada rekomendasi dari mulut ke mulut. Niat baik tamu yang ingin mencoba toko atau restoran baru dan pengunjung tetap potensial bisa hilang hanya beberapa hari setelah pembukaan.
Bila Anda ingin mencoba memulai bisnis kecil, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan.
1. Siapkan sistem dan prosesnya sebelum usaha Anda buka. Budget harus punya aliran praktis. Jangan biarkan tamu yang sudah mengeluarkan uang jadi kelinci percobaan Anda bagaimana menentukan kinerja bisnis semestinya berjalan. Jangan punya mental soft launching dan mencari-cari alasan atau pembenaran diri karena Anda masih baru. Pengusaha baru yang percaya diri dan berenergi memberikan dampak yang sama kepada dan dari para tamu.
2. Temukan 'magnet' bisnis Anda.
Bisnis baru harus punya daya tarik yang bisa menyedot perhatian publik. Sayang, banyak yang baru mulai tapi mengecewakan. Mereka hanya buka toko/resto dan berharap orang akan datang. Pasarkan dulu bisnis Anda sebelum beroperasi/diluncurkan.
Ada suatu bisnis yang punya promo marketing sangat menarik. Untuk memberitahukan bahwa ada toko yang baru buka, mereka menyediakan tester kue di sepanjang jalan menuju outletnya. Hasilnya? Penuh pengunjung dan berhasil meraup AU$ 1000 di hari pertamanya beroperasi.
3.Beri penawaran spesial yang 'Lebih'
Biasanya taktik yang dipakai di hari pertama pembukaan toko kurang efektif untuk menggaet pengunjung supaya datang lagi dan lagi. Mengapa banyak bisnis baru yang menawarkan diskon gila-gilaan atau penawaran gratis 1 beli 1 untuk menarik pelanggan baru? Dan bukannya menawarkan promo beli satu lalu dapatkan barang yang sama setengah harga di kunjungan berikutnya? Atau membuat loyalty card? Sekali lagi, butuh perencanaan cermat, marketing dan budgeting cerdas.
4. Kejutkan Para Pengunjung
Tidak ada yang lebih efektif daripada melampaui harapan pengunjung di hari pertama kedatangan mereka. Bisnis cerdas selalu melakukan ini: restoran memberikan tamu makanan pembuka sebagai compliment dari chef, atau toko busana menyediakan aksesoris gratis setiap pembelian dalam jumlah tertentu. Ini merupakan pelajaran penting bagi bisnis kecil pemula. Pikirkan bagaimana Anda bisa menyiapkan kejutan kecil yang tidak mahal namun mengesankan pengunjung perdana.
5. Manjakan Pengunjung
Memang mudah bicara, tapi saat sebuah bisnis ingin memanjakan pelanggannya, harus dibuat tepat sejak awal. Ketika klien baru menilai bisnis ini, memutuskan akan kembali atau tidak, dan merekomendasikannya pada orang lain. Anggarkan dana untuk mempekerjakan staf ekstra di hari pembukaan perdana supaya tamu terkesan dengan pelayanan yang baik, cepat dan tangkas. Segera pangkas staf ekstra tersebut jika ternyata pelayanan tidak terbukti berdampak efektif.
6. Rencanakan, jangan hanya berharap untuk yang terbaik
Apa yang terjadi jika layanan bisnis Anda ternyata sukses luar biasa? Apakah kita bisa mempertahankan kualitas pelayanan, kejutan dan terus memanjakan pelanggan baru? Apakah kita punya aliran kas cukup untuk membeli stok barang dan staf ekstra untuk memenuhi tingginya permintaan? Lakukan skenario sederhana sebelum peluncuran. Apa skenario dasar Anda untuk jumlah tamu yang diperkirakan dan apa yang terjadi jika jumlahnya ternyata 20% lebih tinggi atau lebih rendah?
7. Bentuk koneksi dan relasi pribadi
Peluncuran perdana merupakan waktu yang paling tepat bagi pemilik untuk mengenalkan dirinya sendiri kepada pelanggan baru. Tanyakan apakah mereka tinggal di dekat lokasi usaha Anda, berterima kasih karena sudah datang dan katakan harapan Anda untuk melihat mereka datang kembali. Ini bukannya waktu bagi pemilik untuk 'ngumpet' di balik layar dan membiarkan tamu hanya berinteraksi dengan staf. Pemilik yang ramah dan bersemangat merupakan iklan terbaik sekaligus alasan hebat bagi tamu untuk merekomendasikan bisnis Anda.
8. Bagaimana respons terhadap Anda?
Perusahaan cerdas sangat responsif terhadap tanggapan pengunjung di hari peluncuran perdana. Mereka mencari komentar, menganalisa masalah dengan cepat dan beradaptasi. Mereka tahu, kehilangan satu tamu di permulaan berarti mengurangi satu pengunjung reguler dan berpotensi kehilangan lusinan pelanggan melalui marketing dari mulut ke mulut. Mereka juga tahu bahwa pengunjung baru sering bersedia memberikan tanggapan untuk menolong usaha Anda. Mencari opini mereka secara tidak langsung menciptakan ikatan dengan pelanggan.
9. Rujuk, jangan putus
Semua usaha baru pasti punya kesalahan. Tinggal bagaimana Anda merespons kesalahan itu. Pastikan Anda 'berbaikan' dengan tamu, berikan mereka ekstra ketika ada kesalahan. Jangan biarkan tamu baru menggerutu. Hanya bilang maaf, tidak cukup. Seluruh pengalaman buruk yang dirasakan tamu akan terus membekas di otak mereka. Meskipun demikian, ada juga tipe tamu yang mau memberikan kesempatan kedua bagi Anda. Mereka paham betul sulitnya bagi pemilik bisnis kecil memulai usaha. Staf lapangan juga mengalami kesulitan yang sama, apalagi mereka harus berhadapan dengan tamu-tamu yang marah. Butuh banyak usaha untuk membangun hubungan baik dengan pelanggan ketika kesan pertama sudah tidak baik.
.:: hadapi semua dengan senyuman ::.
=RaHaSiA KeBaHaGiAaN=
Tulisan ini saya adaptasi dari tulisan teman,kek copy cat aja ya aku tapi aku suka membaca tulisannya makanya aku ingin tulisan itu juga menghiasi blog aku hehe....karena dari tulisan ini pula aku dapat memetik makna arti sebuah kebahagiaan yang didasari oleh persahabatan,,,Kira2 tulisannya seperti ini.Terlibeih dahulu aku minta maaf.. maafin ya karena aku ngopy tulisan punya kamu sorry banget ya friend.
Rahasia kebahagiaan adalah memusatkan perhatian pada kebaikan dalam diri orang lain. Sebab, hidup bagaikan lukisan Untuk melihat keindahan lukisan yang terbaik sekalipun, lihatlah di bawah sinar yang terang, bukan di tempat yang tertutup dan gelap sama halnya sebuah gudang.
Rahasia kebahagiaan adalah tidak menghindari kesulitan. Dengan memanjat bukit, bukan meluncurinya, kaki seseorang tumbuh menjadi kuat.
Rahasia kebahagiaan adalah melakukan segala sesuatu bagi orang lain. Air yang tak mengalir tidak berkembang. Namun, air yang mengalir dengan bebas selalu segar dan jernih.
Rahasia kebahagiaan adalah belajar dari orang lain, dan bukan mencoba mengajari mereka. Semakin kita menunjukkan seberapa banyak kita tahu, semakin orang lain akan mencoba menemukan kekurangan dalam pengetahuan kitamengalir dengan bebas selalu segar dan jernih.
""Rahasia kebahagiaan adalah kebaikan hati : memandang orang lain sebagai anggota keluarga besar Anda. Sebab, setiap ciptaan adalah milik kita. Kita semua adalah ciptaan Tuhan yang satu.""
""Rahasia kebahagiaan adalah tertawa bersama orang lain, sebagai sahabat, dan bukan menertawakan mereka, sebagai hakim.""
""Rahasia kebahagiaan adalah tidak sombong. Bila kita menganggap mereka penting, kita akan memiliki sahabat ke manapun kita pergi. Ingatlah bahwa musang yang paling besar akan mengeluarkan bau yang paling menyengat.""
""Kebahagiaan datang kepada mereka yang memberikan cintanya secara bebas, yang tidak meminta orang lain mencintai mereka terlebih dahulu. Bermurah hatilah seperti mentari yang memancarkan sinarnya tanpa terlebih dahulu bertanya apakah orang-orang patut menerima kehangatannya.""
=Kebahagiaan berarti menerima apapun yang datang, dan selalu mengatakan kepada diri sendiri "Aku bebas dalam diriku".=
Kebahagiaan berarti membuat orang lain bahagia. Padang rumput yang penuh bunga membutuhkan pohon-pohon di sekelilingnya, bukan bangunan-bangunan beton yang kaku. Kelilingilah padang hidup dengan kebahagiaan.
=Kebahagiaan berasal dari menerima orang lain sebagaimana adanya; nyatanya menginginkan mereka bukan sebagaimana adanya. Betapa akan membosankan hidup ini jika setiap orang sama. Bukankah taman pun akan tampak janggal bila semua bunganya berwarna ungu?=
="Rahasia kebahagiaan adalah menjaga agar hati Anda terbuka bagi orang lain, dan bagi pengalaman-pengalaman hidup. Hati laksana pintu sebuah rumah. Cahaya matahari hanya dapat masuk bilamana pintu rumah itu terbuka lebar.="
"="Rahasia kebahagiaan adalah memahami bahwa persahabatan jauh lebih berharga daripada barang; lebih berharga daripada mengurusi urusan sendiri; lebih berharga daripada bersikukuh pada kebenaran dalam perkara-perkara yang tidak prinsipiil."="
Menghitung Untung Rugi Investasi
Kita mencoba belajar untuk menghitung keuntungan dari investasi kita (kerugian juga). Banyak orang yang belum paham cara menghitung keuntungan investasi mereka, sementara itu banyak cara juga untuk menghitung investasi dan hasil dari investasi kita, beberapa yang cukup dikenal adalah cara aritmatik dan geometrik. Tapi banyak orang yang kurang paham akan istilah-istilah tersebut.
Padahal mengetahui hasil investasi kita dan menghitung keuntungan dari investasi kita adalah salah satu hal yang penting sehingga kita bisa mengetahui apakah produk yang kita pilih sudah tepat dan memberikan hasil sesuai harapan kita. Dilain pihak kita juga bisa melihat dan menghitung apakah hasil investasi yang diberikan oleh produk yang kita pakai sesuai dengan resiko yang juga terdapat pada produk tersebut.
Adapun perhitungan yang sangat sering dilakukan adalah dengan menggunakan nominal dimana nilai investasi kita sekarang dikurangi nilai investasi kita pada saat masuk (investasi diawal) dibagi nilai investasi kita diawal maka didapatlah keuntungan investasi kita. Contoh, apabila kita membeli selembar saham perusahaan X seharga Rp. 5.000,- dimana setelah kita investasi selama 1 tahun harga saham tersebut naik menjadi Rp. 6.500, maka keuntungan investasi yang telah kita dapatkan dari kenaikan harga saham (capital gain) adalah sebesar 30%, Rp. 6.500 – Rp. 5.000 = Rp. 1.500 / Rp. 5.000 = 0.3 x 100 = 30%
Perhitungan yang sama dapat kita lakukan dengan investasi kita di produk seperti unitlinked dan reksa dana dimana kedua produk ini menggunakan Nilai Aktiva Bersih (NAB) sebagai patokan harga unit. Contoh, kita berinvestasi sebesar Rp. 10.000.000 di sebuah reksa dana saham dengan NAB awal seharga Rp. 1.000,- per unit. Artinya kita memiliki unit sebanyak Rp. 10.000.000,- / Rp. 1.000 = 10.000 unit. Nah, ketika NAB kita naik (info bisa dilihat di surat kabar) menjadi Rp. 1.150 per unit, maka hasil investasi kita naik sebesar Rp. 1.150 – Rp. 1.000,- = Rp. 150 per unit / Rp. 1.000 = 0.15 x 100 = 15%.
Demikian juga kebalikannya apabila investasi kita menurun, apabila terjadi kerugian investasi maka hasil investasi dana kita akan menjadi minus apabila nilai atau hasil investasi akhir kita bernilai dibawah dari investasi awal kita. Meskipun dalam berinvestasi dipasar modal kerugian tersebut masih bisa berbalik arah menjadi naik (untung) kembali apabila kita berinvestasi untuk jangka panjang. Satu hal yang harus kita ingat adalah, keuntungan maupun kerugian yang telah kita hitung tersebut adalah hanya diatas kertas, yang dikenal dengan istilah unrealized profit / loss atau keuntungan / kerugian yang belum direalisasikan. Keuntungan tersebut baru akan menjadi milik kita, atau kerugian tersebut baru kita rasakan ketika investasi kita sudah kita jual.
Padahal mengetahui hasil investasi kita dan menghitung keuntungan dari investasi kita adalah salah satu hal yang penting sehingga kita bisa mengetahui apakah produk yang kita pilih sudah tepat dan memberikan hasil sesuai harapan kita. Dilain pihak kita juga bisa melihat dan menghitung apakah hasil investasi yang diberikan oleh produk yang kita pakai sesuai dengan resiko yang juga terdapat pada produk tersebut.
Adapun perhitungan yang sangat sering dilakukan adalah dengan menggunakan nominal dimana nilai investasi kita sekarang dikurangi nilai investasi kita pada saat masuk (investasi diawal) dibagi nilai investasi kita diawal maka didapatlah keuntungan investasi kita. Contoh, apabila kita membeli selembar saham perusahaan X seharga Rp. 5.000,- dimana setelah kita investasi selama 1 tahun harga saham tersebut naik menjadi Rp. 6.500, maka keuntungan investasi yang telah kita dapatkan dari kenaikan harga saham (capital gain) adalah sebesar 30%, Rp. 6.500 – Rp. 5.000 = Rp. 1.500 / Rp. 5.000 = 0.3 x 100 = 30%
Perhitungan yang sama dapat kita lakukan dengan investasi kita di produk seperti unitlinked dan reksa dana dimana kedua produk ini menggunakan Nilai Aktiva Bersih (NAB) sebagai patokan harga unit. Contoh, kita berinvestasi sebesar Rp. 10.000.000 di sebuah reksa dana saham dengan NAB awal seharga Rp. 1.000,- per unit. Artinya kita memiliki unit sebanyak Rp. 10.000.000,- / Rp. 1.000 = 10.000 unit. Nah, ketika NAB kita naik (info bisa dilihat di surat kabar) menjadi Rp. 1.150 per unit, maka hasil investasi kita naik sebesar Rp. 1.150 – Rp. 1.000,- = Rp. 150 per unit / Rp. 1.000 = 0.15 x 100 = 15%.
Demikian juga kebalikannya apabila investasi kita menurun, apabila terjadi kerugian investasi maka hasil investasi dana kita akan menjadi minus apabila nilai atau hasil investasi akhir kita bernilai dibawah dari investasi awal kita. Meskipun dalam berinvestasi dipasar modal kerugian tersebut masih bisa berbalik arah menjadi naik (untung) kembali apabila kita berinvestasi untuk jangka panjang. Satu hal yang harus kita ingat adalah, keuntungan maupun kerugian yang telah kita hitung tersebut adalah hanya diatas kertas, yang dikenal dengan istilah unrealized profit / loss atau keuntungan / kerugian yang belum direalisasikan. Keuntungan tersebut baru akan menjadi milik kita, atau kerugian tersebut baru kita rasakan ketika investasi kita sudah kita jual.
Tips untuk Menghindari Kemalasan
Rasanya banyak diantara kita yang punya “penyakit” suka menunda-nunda pekerjaan. Penyakit ini, yang sebetulnya adalah kebiasaan, seringkali disebabkan karena kita malas mengerjakan sesuatu. Malas bangun dari tempat tidur, malas pergi olahraga, malas menyelesaikan tugas kantor, dll.
Menurut penelitian, kebiasaan malas merupakan penyakit mental yang timbul karena kita takut menghadapi konsekuensi masa depan. Yang dimaksud dengan masa depan ini bukan hanya satu atau dua tahun kedepan tetapi satu atau dua menit dari sekarang. Contohnya saja ketika Anda malas dari bangun, Anda akan berkata dalam hati: “Satu menit lagi saya akan bangun”, tetapi kenyataannya barangkali Anda akan berlama-lama di tempat tidur sampai akhirnya memang waktunya tiba untuk siap-siap pergi ke kantor.
Kebiasaan malas timbul karena kita cenderung mengaitkan masa depan dengan persepsi negatif. Anda menunda-nunda pekerjaan karena cenderung membayangkan setumpuk tugas yang harus dilakukan di kantor. Belum lagi berhubungan dengan orang-orang yang Anda tidak sukai, misalnya.
Sayangnya, menunda-nunda pekerjaan pada akhirnya akan mengundang stress karena mau tidak mau satu saat Anda harus mengerjakannya. Di waktu yang sama Anda juga mungkin punya banyak pekerjaan lain.
Dalam beberapa hal, Anda pun mungkin akan kehilangan momen untuk berkembang ketika Anda mengatakan “tidak” terhadap sebuah kesempatan –Anda malas bertindak karena bayangan negatif tentang hal-hal yang memberatkan didepan.
Di artikel ini saya ingin memberikan beberapa tips untuk mengatasi rasa malas. Tips ini bisa Anda praktekkan di tempat kerja ataupun lingkungan keluarga:
Ganti “Kapan Selesainya” dengan “Saya Mulai Sekarang”
Apabila Anda dihadapkan pada satu tugas besar atau proyek, Anda sebaiknya JANGAN berpikir mengenai rumitnya tugas tersebut dan membayangkan kapan bisa diselesaikan. Sebaliknya, fokuslah pada pikiran positif dengan membagi tugas besar tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan menyelesaikannya satu demi satu.
Katakan setiap kali Anda bekerja: “Saya mulai sekarang”.
Cara pandang ini akan menghindarkan Anda dari perasaan terbebani, stress, dan kesulitan. Anda membuat sederhana tugas didepan Anda dengan bertindak positif. Fokus Anda hanya pada satu hal pada satu waktu, bukan banyak hal pada saat yang sama.
Ganti “Saya Harus” dengan “Saya Ingin”
Berpikir bahwa Anda harus mengerjakan sesuatu secara otomatis akan mengundang perasaan terbebani dan Anda menjadi malas mengerjakannya. Anda akan mencari seribu alasan untuk menghindari tugas tersebut.
Satu tip yang bisa Anda gunakan adalah mengganti “saya harus mengerjakannya” dengan “saya ingin mengerjakannya”. Cara pikir seperti ini akan menghilangkan mental blok dengan menerima bahwa Anda tidak harus melakukan pekerjaan yang Anda tidak mau.
Anda mau mengerjakan tugas karena memang Anda ingin mengerjakannya, bukan karena paksaan pihak lain. Anda selalu punya pilihan dalam kehidupan ini. Tentunya pilihan Anda sebaiknya dibuat dengan sadar dan tidak merugikan orang lain. Intinya adalah tidak ada seorang pun di dunia ini yang memaksa Anda melakukan apa saja yang Anda tidak mau lakukan.
Anda Bukan Manusia Sempurna
Berpikir bahwa Anda harus menyelesaikan pekerjaan sesempurna mungkin akan membawa Anda dalam kondisi mental tertekan. Akibatnya Anda mungkin akan malas memulainya. Anda harus bisa menerima bahwa Anda pun bisa berbuat salah dan tidak semua harus sempurna.
Dalam konteks pekerjaan, Anda punya kesempatan untuk melakukan perbaikan berulang kali. Anda selalu bisa negosiasi dengan boss Anda untuk meminta waktu tambahan dengan alasan yang masuk akal. Mulai pekerjaan dari hal yang kecil dan sederhana, kemudian tingkatkan seiring dengan waktu. Berpikir bahwa pekerjaan harus diselesaikan secara sempurna akan membuat Anda memandang pekerjaan tersebut dari hal yang besar dan rumit.
Saya harap tulisan ini berguna. Kemalasan merupakan sesuatu yang normal dalam hidup Anda. Karena dia normal maka dia pun bisa diatasi. Tiga tips diatas bisa menjadi awal untuk berpikir dan bertindak berbeda dari biasanya sehingga Anda tidak menyia-nyiakan kesempatan yang datang hanya karena malas mengerjakannya.
Menurut penelitian, kebiasaan malas merupakan penyakit mental yang timbul karena kita takut menghadapi konsekuensi masa depan. Yang dimaksud dengan masa depan ini bukan hanya satu atau dua tahun kedepan tetapi satu atau dua menit dari sekarang. Contohnya saja ketika Anda malas dari bangun, Anda akan berkata dalam hati: “Satu menit lagi saya akan bangun”, tetapi kenyataannya barangkali Anda akan berlama-lama di tempat tidur sampai akhirnya memang waktunya tiba untuk siap-siap pergi ke kantor.
Kebiasaan malas timbul karena kita cenderung mengaitkan masa depan dengan persepsi negatif. Anda menunda-nunda pekerjaan karena cenderung membayangkan setumpuk tugas yang harus dilakukan di kantor. Belum lagi berhubungan dengan orang-orang yang Anda tidak sukai, misalnya.
Sayangnya, menunda-nunda pekerjaan pada akhirnya akan mengundang stress karena mau tidak mau satu saat Anda harus mengerjakannya. Di waktu yang sama Anda juga mungkin punya banyak pekerjaan lain.
Dalam beberapa hal, Anda pun mungkin akan kehilangan momen untuk berkembang ketika Anda mengatakan “tidak” terhadap sebuah kesempatan –Anda malas bertindak karena bayangan negatif tentang hal-hal yang memberatkan didepan.
Di artikel ini saya ingin memberikan beberapa tips untuk mengatasi rasa malas. Tips ini bisa Anda praktekkan di tempat kerja ataupun lingkungan keluarga:
Ganti “Kapan Selesainya” dengan “Saya Mulai Sekarang”
Apabila Anda dihadapkan pada satu tugas besar atau proyek, Anda sebaiknya JANGAN berpikir mengenai rumitnya tugas tersebut dan membayangkan kapan bisa diselesaikan. Sebaliknya, fokuslah pada pikiran positif dengan membagi tugas besar tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan menyelesaikannya satu demi satu.
Katakan setiap kali Anda bekerja: “Saya mulai sekarang”.
Cara pandang ini akan menghindarkan Anda dari perasaan terbebani, stress, dan kesulitan. Anda membuat sederhana tugas didepan Anda dengan bertindak positif. Fokus Anda hanya pada satu hal pada satu waktu, bukan banyak hal pada saat yang sama.
Ganti “Saya Harus” dengan “Saya Ingin”
Berpikir bahwa Anda harus mengerjakan sesuatu secara otomatis akan mengundang perasaan terbebani dan Anda menjadi malas mengerjakannya. Anda akan mencari seribu alasan untuk menghindari tugas tersebut.
Satu tip yang bisa Anda gunakan adalah mengganti “saya harus mengerjakannya” dengan “saya ingin mengerjakannya”. Cara pikir seperti ini akan menghilangkan mental blok dengan menerima bahwa Anda tidak harus melakukan pekerjaan yang Anda tidak mau.
Anda mau mengerjakan tugas karena memang Anda ingin mengerjakannya, bukan karena paksaan pihak lain. Anda selalu punya pilihan dalam kehidupan ini. Tentunya pilihan Anda sebaiknya dibuat dengan sadar dan tidak merugikan orang lain. Intinya adalah tidak ada seorang pun di dunia ini yang memaksa Anda melakukan apa saja yang Anda tidak mau lakukan.
Anda Bukan Manusia Sempurna
Berpikir bahwa Anda harus menyelesaikan pekerjaan sesempurna mungkin akan membawa Anda dalam kondisi mental tertekan. Akibatnya Anda mungkin akan malas memulainya. Anda harus bisa menerima bahwa Anda pun bisa berbuat salah dan tidak semua harus sempurna.
Dalam konteks pekerjaan, Anda punya kesempatan untuk melakukan perbaikan berulang kali. Anda selalu bisa negosiasi dengan boss Anda untuk meminta waktu tambahan dengan alasan yang masuk akal. Mulai pekerjaan dari hal yang kecil dan sederhana, kemudian tingkatkan seiring dengan waktu. Berpikir bahwa pekerjaan harus diselesaikan secara sempurna akan membuat Anda memandang pekerjaan tersebut dari hal yang besar dan rumit.
Saya harap tulisan ini berguna. Kemalasan merupakan sesuatu yang normal dalam hidup Anda. Karena dia normal maka dia pun bisa diatasi. Tiga tips diatas bisa menjadi awal untuk berpikir dan bertindak berbeda dari biasanya sehingga Anda tidak menyia-nyiakan kesempatan yang datang hanya karena malas mengerjakannya.
Minggu, 17 Juni 2012
KIAT – KIAT PENGUSAHA
KIAT MEMULAI USAHA
Start with a dream
Mulailah dengan sebuah mimpi. Semua bermula dari sebuah mimpi dan yakinkan akan produk yang akan kita tawarkan. Pemimpilah yang selalu menciptakan dan membuat sebuah terobosan dalam produk, cara pelayanan, jasa, ataupun ide yang dapat dijual dengan sukses. Mereka tidak mengenal batas dan keterikatan, tak mengenal kata “tidak bisa” ataupun “tidak mungkin”.
2. Love the products or services
Cintailah Produk Anda. Kecintaan akan produk kita akan memberikan sebuah keyakinan pada pelanggan kita dan membuat kerja keras terasa ringan. Enthusiastism and Persistence : Antusiasme dan keuletan sebagai pertanda cinta dan keyakinan akan menjadi tulang punggung keberhasilan sebuah usaha yang baru.
3. Learn the basics of business
Tidak akan ada sukses tanpa ada sebuah pengetahuan dasar untuk business yang baik, belajar sambil bekerja, turut kerja dahulu selama 1-2 tahun untuk dapat mempelajari dasar-dasar usaha akan membantu kita untuk maju dengan lebih baik.
4. Willing to take calculated risks
Berani mengambil resiko yang diperhitungkan merupakan kunci awal dalam dunia usaha, karena hasil yang akan dicapai akan proporsional terhadap resiko yang akan diambil. Sebuah resiko yang diperhitungkan dengan baik-baik akan lebih banyak memberikan kemungkinan berhasil. Dan inilah faktor penentu yang membedakan “entrepreneur” dengan “manager”. Entrepreneur akan lebih dibutuhkan pada tahap awal pengembangan perusahaan, dan manager dibutuhkan akan mengatur perusahaan yang telah maju.
5. Seek advice, but follow your belief
Carilah nasehat dari pakarnya, tapi ikuti kata-kata kita. Entrepreneur selalu mencari nasehat
dari berbagai pihak tapi keputusan akhir selalu ada ditangannya dan dapat diputuskan dengan indera ke enam-nya.
6. Work hard, 7 day a week, 18 hours a day
Kerja keras. Etos kerja keras sering dianggap sebagai mimpi kuno danseharusnya diganti, tapi hard-work and smart-work tidaklah dapat dipisahkan lagi sekarang. Hampir semua successful start-up butuh workaholics. Entrepreneur sejati tidak pernah lepas dari kerjanya, pada saat tidurpun otaknya bekerja dan berpikir akan bussinessnya.
7. Make friends as much as possible
Bertemanlah sebanyak banyaknya. Teman akan membantu mengembangkan usaha kita, memberi nasehat, membantu menolong pada masa sulit.
8. Deal with failures
Hadapi kegagalan. Kegagalan merupakan sebuah vitamin untuk menguatkan dan mempertajam intuisi dan kemampuan kita berwirausaha. Setiap usaha selalu akan mempunyai resiko kegagalan dan bila mana itu sampai terjadi, bersiaplah untuk menghadapinya
9. Just do it, now!
Lakukanlah sekarang juga. Bila anda telah siap, lakukanlah sekarang juga. Manager selalu melakukan ready-aim-shoot, tetapi entrepreneur sejati akan melakukan ready-shoot-aim.
KIAT KEPRIBADIAN UNTUK SUKSES SEBAGAI PENGUSAHA
Keberanian untuk berinisiatif
Kekuatan yang sebenarnya tidak lagi menjadi rahasia atas kesuksesan orang-orang terkenal yaitu mereka selalu punya ide-ide cemerlang. Sebagau contoh seorang Donald Trump yang “mendunia” karena superioritasnya di bidang Real Estate awalnya berproses dari status bangkrut dan akhirnya berpredikat Raja Real Estate, adalah contoh dari seorang yang jenius dan berani berinisiatif. Oleh karena itu, inisiatif adalah kekayaan semua orang, tinggal orang itu mau atau tidak untuk berinisiatif mengemukakan ide-idenya.
Tepat waktu
Sebuah hal yang pasti untuk semua orang di dunia ini tanpa terkecuali adalah bahwa kita memiliki jumlah waktu yang sama yaitu 24 jam sehari. Seorang yang menepati janji dan tepat waktu menunjukkan bahwa dia adalah seorang yang memiliki kemampuan mengatur/manage sesuatu yang paling terbatas tersebut. Kemampuan untuk hadir sesuai janji adalah kunci dari semua keberhasilan, terutama keberhasilan berbisnis dan berinteraksi. Memberikan perhatian lebih terhadap waktu merupakan pencerminan dari respek terhadap diri sendiri dan kolega dan mitra kita.
Membuka diri terlebih dahulu
Barangkali kita pernah bertemu orang yang selalu mau tahu tentang hal pribadi orang lain namun dia terus menutup diri agar jati dirinya tidak terbuka. Mereka biasanya hidup dalam ketakutan dan kecurigaan, dan selalu berprasangka buruk kepada siapa saja yang dijumpainya. Sikap ini adalah unsur yang tidak dimiliki banyak orang sukses. Rasa percaya dan kebesaran hati untuk membuka diri terhadap lawan bicara merupakan cermin bahwa kita nyaman dengan diri sendiri, itulah yang dicari oleh para partner sejati dan sebagian besar dari kita akan setuju bahwa tidak banyak orang yang mau bekerja sama dengan orang yang misterius.
Persiapkan sikap mental
Pada saat memulai usaha banyak orang yang menggebu-gebu karena keuntungan yang didapat dari usahanya tersebut (waktu itu) berlipat ganda. Namun ketika giliran mendapat kerugian yang menghabiskan hampir 50% investasinya banyak orang yang memilih gulung tikar. Sebagai calon pengusaha, harusnya ia sudah siap dengan segala risiko kerugian. Untung dan rugi tersebut sudah menjadi hukum alam dalam membuka usaha.
Senang mempelajari hal-hal baru
Ciputra dan Aburizal Bakrie adalah seorang yang bisa dikatakan sebagai orang sukses dalam bidangnya yaitu commerce. Tapi saat mereka mendirikan universitas, apakah mereka beralih sebagai seorang pendidik atau profesor? Jelas tidak, mereka tetap seorang entrepreneur, namun dengan kegemarannya mencari hal-hal baru serta langsung menerapkannya, maka dunia bisnis semakin terbuka luas baginya. Dunia bisnis ibarat sebagai tempat bermain yang laus dan tidak terbatas. Jadi senang belajar dan mencari hal baru adalah sebuah sikap kesuksesan.
Mulai dari yang kecil
Bila tidak ingin terjerat utang misalnya maupun tagihan lainnya di kemudian hari, cobalah membuka usaha dengan dimulai dari yang kecil. Jika ada, manfaatkan lahan dan modal seadanya yang dimiliki. Dari pengalaman para wirausaha yang sekarang sukses, pinjaman modal dari bank, hanya untuk betul-betul tambahan saja, bukan untuk modal utamanya.
Jangan ikuti trend atau latah
Menurut logika, sebuah usaha yang berpeluang untuk berjalan lancer adalah usaha yang tingkat persaingannya kecil tetapi tingkat kebutuhan pada konsumen tinggi. Tentu dengan asumsi bahwa faktor-faktor penentu lainnya mendukung seperti modal, sarana dan pasar yang nyata. Untuk menekan tingkat persaingan sekecil mungkin, seyogyanya produk yang dijual orisinil (bukan jiplakan dan jangan sekali-kali usaha yang sifatnya “ngetren” sesaat.
Menguji kelayakan pasar
Banyak cara yang bisa ditempuh untuk menguji kelayakan pasar antara lain melakukan survei lapangan, mewawancarai calon konsumen, menginformasikan melalui media massa (iklan) konsultasi dengan badan-badan pemerintah terkait lainnya.
Senang melayani dan memberi:
Sebuah rumus sukses dari banyak orang sukses adalah mampu memimpin, namun sebuah additional attribute dari sikap kepemimpinan adalah kebiasaan melayani dan member dan keikhlasan adalah kunci untuk sifat ini. Kebaikan lain akan terus mengalir tanpa henti saat kita mampu memberi dan melayani dengan ikhlas. Tetapi, setidaknya dengan memberi dan melayani berarti menunjukkan kepada teman, kolega serta rekan kita betapa suksesnya diri kita sehingga membuat orang lebih yakin bermitra dan bergaul dengan diri kita.
Senang bekerja sama dan membina hubungan baik
Kemampuan bekerja sama dalam tim adalah salah satu kunci keberhasilan utama. Pendeknya modal atau minimnya pengetahuan tentang pemasaran atau teknik produksi sering menjadi hambatan bagi calon pengusaha kecil atau menengah. Agar tidak mengalami kesulitan seperti itu, tidak salahnya jalinlah kerjasama (bermitralah) dengan yang menguasai bidang tersebut. Sebagai contoh Donald Trump. Dalam serial TV The Apprentice, Trump memiliki tim yang loyal dan menjadi perpanjangan tangan dirinya dalam menemukan para calon “orang kepercayaan” yang baru.
Jarang mengeluh dan profesional
Lance Armstrong pernah berkata, “There are two kinds of days: good days and great days.”
Hanya ada dua macam hari: hari yang baik dan hari yang sangat baik. Hari adalah baik jika kita tidak pernah mengeluh, walaupun suatu hari mungkin kita akan jatuh dan gagal karena setiap kali gagal, itu adalah kesempatan bagi diri kita untuk belajar mengatasi kegagalan itu sendiri sehingga tidak terulang lagi di kemudian hari. Hari di mana kita gagal tetap sebagai a good day (hari yang baik).
Berani menanggung resiko
Sebenarnya setiap hari kita menanggung resiko, walaupun tidak disadari penuh. Resiko hanyalah akan berakibat dua macam: be a good or a great day. Jadi, jadi tidak perlu dikhawatirkan lagi. Kegagalan pun hanyalah kesempatan belajar untuk tidak mengulangi hal yang sama di kemudian hari dan tentunya ambang kepada kesuksesan akan lebih dekat.
Berpikir positif setiap saat
Berpikir positif adalah environment atau default state di mana keseluruhan eksistensi kita berada.
Jika kita gunakan pikiran negatif sebagai default state, maka semua perbuatan kita akan berdasarkan ini (kekhawatiran atau cemas). Dengan pikiran positif, maka perbuatan kita akan didasarkan oleh getaran positif, sehingga hal positif akan semakin besar kemungkinannya. Semakin positif kita menyikapi hambatan, semakin besar kesempatan kita menemukan penyelesaian atas hambatan tersebut.
STRATEGI MERAIH KEMENANGAN
a. Kekuatan untuk menang berasal dari pikiran Anda sendiri
Teddy Roosevelt, mantan presiden AS, berkata, “Seluruh sumber daya yang kita perlukan ada dipikiran.” Anda telah memiliki segala yang diperlukan untuk jadi seorang pemenang.
b. Yakinlah pada diri Anda
Tanpa kegagalan, Anda harus yakin bahwa Anda dapat mencapai tujuandalam hidup ini. Jika tak yakin memilikinya, maka Anda tidak akan mencapainya.
c. Ketahuilah sesuatu yang membuat Anda bahagia
Jika Anda adalah orang yang senang berada di tengah orang banyak sementara Anda bekerja di sebuah gudang penyimpanan, silahkan Anda memikirkan kembali pilihan karir Anda.
d. Evaluasi talenta Anda dengan jujur
Jika Anda tidak tahu kekuatan dan hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan, Anda mungkin saja salah menilai pekerjaan yang tepat untuk Anda. Mungkin saja Anda yakin memiliki kemampuan untuk melayani konsumen dengan baik, tapi bos dan mitra kerja menilai Anda butuh berlatih lagi.
e. Jangan biarkan latar belakang menentukan masa depan Anda
Jika pengalaman kerja Anda tidak terlalu mulus, jangan biarkan hal ini mempengaruhi prospek karir Anda. Bila Anda telah memiliki tujuan, fokuslah pada hal ini. Jangan terpaku pada sindroma “saya ini orang malang” jika tidak berhasil mencapai sukses.
f. Ikuti teknik visualisasi cepat ini
Gambarkan diri Anda tengah berlari dengan tim sepak bola. Bayangkan gawang adalah tujuan karir atau keinginan pribadi Anda. Bayangkan pula diri Anda yang berhasil menggolkan bola ke gawang lawan.
g. Kekuatan untuk menang adalah di tangan Anda
Tidak ada seorang pun yang dapat menyerahkan kesuksesan itu pada Anda. Andalah yang harus mewujudkan itu. Melakukan sesuatu adalah satusatunya cara untuk mencapai tujuan.
TIPE WIRAUSAHA
Menjadi wirausahawan mandiri
Untuk menjadi seorang wirausahawan mandiri ada 3 jenis modal utama yang menjadi syarat :
Sumber daya internal, yang merupakan bagian dari pribadi calon wirausahawanmisalnya kepintaran, ketrampilan, kemampuan menganalisis dan menghitung risiko, keberanian atau visi jauh ke depan.
Sumber daya eksternal, misalnya uang yang cukup untuk membiayai modal usaha dan modal kerja, social network dan jalur demand/supply, dan lain sebagainya.
Faktor X, misalnya kesempatan dan keberuntungan. Seorang calon usahawan harus menghitung dengan seksama apakah ke-3 sumber daya ini ia miliki sebagai modal. Jika faktor-faktor itu dimilikinya, maka ia akan merasa optimis dan keputusan untuk membuat mimpi itu menjadi tunas-tunas kenyataan sebagai wirausahawan mandiri boleh mulai
dipertimbangkan.
Mencari mitra dengan “mimpi” serupa
Jika 1 atau 2 jenis sumber daya tidak dimiliki, seorang calon wirausahawanbisa mencari partner/rekanan untuk membuat mimpi-mimpi itu jadi kenyataan. Rekanan yang ideal adalah rekanan yang memiliki sumber daya yang tidak dimilikinya sendiri sehingga ada keseimbangan “modal/sumber daya” di antara mereka. Satu hal yang penting adalah memperhitungkan dan membicarakan semua risiko secara terbuka sebelum kerjasama bisnis dimulai sehingga jika konflik tidak dapat dihindarkan, maka sudah terbayang bagaimana cara menyelesaikannya sejak dini sebelum merusak bisnis itu sendiri.
Menjual mimpi itu kepada wirausahawan lain (pemilik modal)
Jika teman atau kerabat yang bisa diajak bekerjasama tidak tersedia (entah karena kita lebih menghargai hubungan kekerabatan atau persahabatan atau karena memang mereka tidak dalam posisi untuk membantu) dan tidak ada agunan yang bisa dijadikan jaminan untuk memulai usaha anda, ada cara lain yang lebih drastis, yaitu menjual ide atau mimpi indah itu kepada pemilik modal. Kesepakatan mengenai bagaimana bentuk kerjasama bisa dilakukan antara si pemilik modal dan penjual ide.
Start with a dream
Mulailah dengan sebuah mimpi. Semua bermula dari sebuah mimpi dan yakinkan akan produk yang akan kita tawarkan. Pemimpilah yang selalu menciptakan dan membuat sebuah terobosan dalam produk, cara pelayanan, jasa, ataupun ide yang dapat dijual dengan sukses. Mereka tidak mengenal batas dan keterikatan, tak mengenal kata “tidak bisa” ataupun “tidak mungkin”.
2. Love the products or services
Cintailah Produk Anda. Kecintaan akan produk kita akan memberikan sebuah keyakinan pada pelanggan kita dan membuat kerja keras terasa ringan. Enthusiastism and Persistence : Antusiasme dan keuletan sebagai pertanda cinta dan keyakinan akan menjadi tulang punggung keberhasilan sebuah usaha yang baru.
3. Learn the basics of business
Tidak akan ada sukses tanpa ada sebuah pengetahuan dasar untuk business yang baik, belajar sambil bekerja, turut kerja dahulu selama 1-2 tahun untuk dapat mempelajari dasar-dasar usaha akan membantu kita untuk maju dengan lebih baik.
4. Willing to take calculated risks
Berani mengambil resiko yang diperhitungkan merupakan kunci awal dalam dunia usaha, karena hasil yang akan dicapai akan proporsional terhadap resiko yang akan diambil. Sebuah resiko yang diperhitungkan dengan baik-baik akan lebih banyak memberikan kemungkinan berhasil. Dan inilah faktor penentu yang membedakan “entrepreneur” dengan “manager”. Entrepreneur akan lebih dibutuhkan pada tahap awal pengembangan perusahaan, dan manager dibutuhkan akan mengatur perusahaan yang telah maju.
5. Seek advice, but follow your belief
Carilah nasehat dari pakarnya, tapi ikuti kata-kata kita. Entrepreneur selalu mencari nasehat
dari berbagai pihak tapi keputusan akhir selalu ada ditangannya dan dapat diputuskan dengan indera ke enam-nya.
6. Work hard, 7 day a week, 18 hours a day
Kerja keras. Etos kerja keras sering dianggap sebagai mimpi kuno danseharusnya diganti, tapi hard-work and smart-work tidaklah dapat dipisahkan lagi sekarang. Hampir semua successful start-up butuh workaholics. Entrepreneur sejati tidak pernah lepas dari kerjanya, pada saat tidurpun otaknya bekerja dan berpikir akan bussinessnya.
7. Make friends as much as possible
Bertemanlah sebanyak banyaknya. Teman akan membantu mengembangkan usaha kita, memberi nasehat, membantu menolong pada masa sulit.
8. Deal with failures
Hadapi kegagalan. Kegagalan merupakan sebuah vitamin untuk menguatkan dan mempertajam intuisi dan kemampuan kita berwirausaha. Setiap usaha selalu akan mempunyai resiko kegagalan dan bila mana itu sampai terjadi, bersiaplah untuk menghadapinya
9. Just do it, now!
Lakukanlah sekarang juga. Bila anda telah siap, lakukanlah sekarang juga. Manager selalu melakukan ready-aim-shoot, tetapi entrepreneur sejati akan melakukan ready-shoot-aim.
KIAT KEPRIBADIAN UNTUK SUKSES SEBAGAI PENGUSAHA
Keberanian untuk berinisiatif
Kekuatan yang sebenarnya tidak lagi menjadi rahasia atas kesuksesan orang-orang terkenal yaitu mereka selalu punya ide-ide cemerlang. Sebagau contoh seorang Donald Trump yang “mendunia” karena superioritasnya di bidang Real Estate awalnya berproses dari status bangkrut dan akhirnya berpredikat Raja Real Estate, adalah contoh dari seorang yang jenius dan berani berinisiatif. Oleh karena itu, inisiatif adalah kekayaan semua orang, tinggal orang itu mau atau tidak untuk berinisiatif mengemukakan ide-idenya.
Tepat waktu
Sebuah hal yang pasti untuk semua orang di dunia ini tanpa terkecuali adalah bahwa kita memiliki jumlah waktu yang sama yaitu 24 jam sehari. Seorang yang menepati janji dan tepat waktu menunjukkan bahwa dia adalah seorang yang memiliki kemampuan mengatur/manage sesuatu yang paling terbatas tersebut. Kemampuan untuk hadir sesuai janji adalah kunci dari semua keberhasilan, terutama keberhasilan berbisnis dan berinteraksi. Memberikan perhatian lebih terhadap waktu merupakan pencerminan dari respek terhadap diri sendiri dan kolega dan mitra kita.
Membuka diri terlebih dahulu
Barangkali kita pernah bertemu orang yang selalu mau tahu tentang hal pribadi orang lain namun dia terus menutup diri agar jati dirinya tidak terbuka. Mereka biasanya hidup dalam ketakutan dan kecurigaan, dan selalu berprasangka buruk kepada siapa saja yang dijumpainya. Sikap ini adalah unsur yang tidak dimiliki banyak orang sukses. Rasa percaya dan kebesaran hati untuk membuka diri terhadap lawan bicara merupakan cermin bahwa kita nyaman dengan diri sendiri, itulah yang dicari oleh para partner sejati dan sebagian besar dari kita akan setuju bahwa tidak banyak orang yang mau bekerja sama dengan orang yang misterius.
Persiapkan sikap mental
Pada saat memulai usaha banyak orang yang menggebu-gebu karena keuntungan yang didapat dari usahanya tersebut (waktu itu) berlipat ganda. Namun ketika giliran mendapat kerugian yang menghabiskan hampir 50% investasinya banyak orang yang memilih gulung tikar. Sebagai calon pengusaha, harusnya ia sudah siap dengan segala risiko kerugian. Untung dan rugi tersebut sudah menjadi hukum alam dalam membuka usaha.
Senang mempelajari hal-hal baru
Ciputra dan Aburizal Bakrie adalah seorang yang bisa dikatakan sebagai orang sukses dalam bidangnya yaitu commerce. Tapi saat mereka mendirikan universitas, apakah mereka beralih sebagai seorang pendidik atau profesor? Jelas tidak, mereka tetap seorang entrepreneur, namun dengan kegemarannya mencari hal-hal baru serta langsung menerapkannya, maka dunia bisnis semakin terbuka luas baginya. Dunia bisnis ibarat sebagai tempat bermain yang laus dan tidak terbatas. Jadi senang belajar dan mencari hal baru adalah sebuah sikap kesuksesan.
Mulai dari yang kecil
Bila tidak ingin terjerat utang misalnya maupun tagihan lainnya di kemudian hari, cobalah membuka usaha dengan dimulai dari yang kecil. Jika ada, manfaatkan lahan dan modal seadanya yang dimiliki. Dari pengalaman para wirausaha yang sekarang sukses, pinjaman modal dari bank, hanya untuk betul-betul tambahan saja, bukan untuk modal utamanya.
Jangan ikuti trend atau latah
Menurut logika, sebuah usaha yang berpeluang untuk berjalan lancer adalah usaha yang tingkat persaingannya kecil tetapi tingkat kebutuhan pada konsumen tinggi. Tentu dengan asumsi bahwa faktor-faktor penentu lainnya mendukung seperti modal, sarana dan pasar yang nyata. Untuk menekan tingkat persaingan sekecil mungkin, seyogyanya produk yang dijual orisinil (bukan jiplakan dan jangan sekali-kali usaha yang sifatnya “ngetren” sesaat.
Menguji kelayakan pasar
Banyak cara yang bisa ditempuh untuk menguji kelayakan pasar antara lain melakukan survei lapangan, mewawancarai calon konsumen, menginformasikan melalui media massa (iklan) konsultasi dengan badan-badan pemerintah terkait lainnya.
Senang melayani dan memberi:
Sebuah rumus sukses dari banyak orang sukses adalah mampu memimpin, namun sebuah additional attribute dari sikap kepemimpinan adalah kebiasaan melayani dan member dan keikhlasan adalah kunci untuk sifat ini. Kebaikan lain akan terus mengalir tanpa henti saat kita mampu memberi dan melayani dengan ikhlas. Tetapi, setidaknya dengan memberi dan melayani berarti menunjukkan kepada teman, kolega serta rekan kita betapa suksesnya diri kita sehingga membuat orang lebih yakin bermitra dan bergaul dengan diri kita.
Senang bekerja sama dan membina hubungan baik
Kemampuan bekerja sama dalam tim adalah salah satu kunci keberhasilan utama. Pendeknya modal atau minimnya pengetahuan tentang pemasaran atau teknik produksi sering menjadi hambatan bagi calon pengusaha kecil atau menengah. Agar tidak mengalami kesulitan seperti itu, tidak salahnya jalinlah kerjasama (bermitralah) dengan yang menguasai bidang tersebut. Sebagai contoh Donald Trump. Dalam serial TV The Apprentice, Trump memiliki tim yang loyal dan menjadi perpanjangan tangan dirinya dalam menemukan para calon “orang kepercayaan” yang baru.
Jarang mengeluh dan profesional
Lance Armstrong pernah berkata, “There are two kinds of days: good days and great days.”
Hanya ada dua macam hari: hari yang baik dan hari yang sangat baik. Hari adalah baik jika kita tidak pernah mengeluh, walaupun suatu hari mungkin kita akan jatuh dan gagal karena setiap kali gagal, itu adalah kesempatan bagi diri kita untuk belajar mengatasi kegagalan itu sendiri sehingga tidak terulang lagi di kemudian hari. Hari di mana kita gagal tetap sebagai a good day (hari yang baik).
Berani menanggung resiko
Sebenarnya setiap hari kita menanggung resiko, walaupun tidak disadari penuh. Resiko hanyalah akan berakibat dua macam: be a good or a great day. Jadi, jadi tidak perlu dikhawatirkan lagi. Kegagalan pun hanyalah kesempatan belajar untuk tidak mengulangi hal yang sama di kemudian hari dan tentunya ambang kepada kesuksesan akan lebih dekat.
Berpikir positif setiap saat
Berpikir positif adalah environment atau default state di mana keseluruhan eksistensi kita berada.
Jika kita gunakan pikiran negatif sebagai default state, maka semua perbuatan kita akan berdasarkan ini (kekhawatiran atau cemas). Dengan pikiran positif, maka perbuatan kita akan didasarkan oleh getaran positif, sehingga hal positif akan semakin besar kemungkinannya. Semakin positif kita menyikapi hambatan, semakin besar kesempatan kita menemukan penyelesaian atas hambatan tersebut.
STRATEGI MERAIH KEMENANGAN
a. Kekuatan untuk menang berasal dari pikiran Anda sendiri
Teddy Roosevelt, mantan presiden AS, berkata, “Seluruh sumber daya yang kita perlukan ada dipikiran.” Anda telah memiliki segala yang diperlukan untuk jadi seorang pemenang.
b. Yakinlah pada diri Anda
Tanpa kegagalan, Anda harus yakin bahwa Anda dapat mencapai tujuandalam hidup ini. Jika tak yakin memilikinya, maka Anda tidak akan mencapainya.
c. Ketahuilah sesuatu yang membuat Anda bahagia
Jika Anda adalah orang yang senang berada di tengah orang banyak sementara Anda bekerja di sebuah gudang penyimpanan, silahkan Anda memikirkan kembali pilihan karir Anda.
d. Evaluasi talenta Anda dengan jujur
Jika Anda tidak tahu kekuatan dan hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan, Anda mungkin saja salah menilai pekerjaan yang tepat untuk Anda. Mungkin saja Anda yakin memiliki kemampuan untuk melayani konsumen dengan baik, tapi bos dan mitra kerja menilai Anda butuh berlatih lagi.
e. Jangan biarkan latar belakang menentukan masa depan Anda
Jika pengalaman kerja Anda tidak terlalu mulus, jangan biarkan hal ini mempengaruhi prospek karir Anda. Bila Anda telah memiliki tujuan, fokuslah pada hal ini. Jangan terpaku pada sindroma “saya ini orang malang” jika tidak berhasil mencapai sukses.
f. Ikuti teknik visualisasi cepat ini
Gambarkan diri Anda tengah berlari dengan tim sepak bola. Bayangkan gawang adalah tujuan karir atau keinginan pribadi Anda. Bayangkan pula diri Anda yang berhasil menggolkan bola ke gawang lawan.
g. Kekuatan untuk menang adalah di tangan Anda
Tidak ada seorang pun yang dapat menyerahkan kesuksesan itu pada Anda. Andalah yang harus mewujudkan itu. Melakukan sesuatu adalah satusatunya cara untuk mencapai tujuan.
TIPE WIRAUSAHA
Menjadi wirausahawan mandiri
Untuk menjadi seorang wirausahawan mandiri ada 3 jenis modal utama yang menjadi syarat :
Sumber daya internal, yang merupakan bagian dari pribadi calon wirausahawanmisalnya kepintaran, ketrampilan, kemampuan menganalisis dan menghitung risiko, keberanian atau visi jauh ke depan.
Sumber daya eksternal, misalnya uang yang cukup untuk membiayai modal usaha dan modal kerja, social network dan jalur demand/supply, dan lain sebagainya.
Faktor X, misalnya kesempatan dan keberuntungan. Seorang calon usahawan harus menghitung dengan seksama apakah ke-3 sumber daya ini ia miliki sebagai modal. Jika faktor-faktor itu dimilikinya, maka ia akan merasa optimis dan keputusan untuk membuat mimpi itu menjadi tunas-tunas kenyataan sebagai wirausahawan mandiri boleh mulai
dipertimbangkan.
Mencari mitra dengan “mimpi” serupa
Jika 1 atau 2 jenis sumber daya tidak dimiliki, seorang calon wirausahawanbisa mencari partner/rekanan untuk membuat mimpi-mimpi itu jadi kenyataan. Rekanan yang ideal adalah rekanan yang memiliki sumber daya yang tidak dimilikinya sendiri sehingga ada keseimbangan “modal/sumber daya” di antara mereka. Satu hal yang penting adalah memperhitungkan dan membicarakan semua risiko secara terbuka sebelum kerjasama bisnis dimulai sehingga jika konflik tidak dapat dihindarkan, maka sudah terbayang bagaimana cara menyelesaikannya sejak dini sebelum merusak bisnis itu sendiri.
Menjual mimpi itu kepada wirausahawan lain (pemilik modal)
Jika teman atau kerabat yang bisa diajak bekerjasama tidak tersedia (entah karena kita lebih menghargai hubungan kekerabatan atau persahabatan atau karena memang mereka tidak dalam posisi untuk membantu) dan tidak ada agunan yang bisa dijadikan jaminan untuk memulai usaha anda, ada cara lain yang lebih drastis, yaitu menjual ide atau mimpi indah itu kepada pemilik modal. Kesepakatan mengenai bagaimana bentuk kerjasama bisa dilakukan antara si pemilik modal dan penjual ide.
Atasi Krisis Ekonomi dengan 7 Kebiasaan Manusia untuk Berhemat
Krisis ekonomi di Eropa dan Amerika saat ini memberikan pemahaman awal bahwa pilar kemegahan megapolitan yang dibangun belum tentu mampu menggambarkan kekayaan dan kesejahteraan yang sebenarnya dari rakyatnya.
Makin tingginya angka penggangguran, perusahaan raksasa yang umurnya sudah sangat mapan dan dewasa satu persatu tumbang untuk mendaftarkan kebangkrutannya. Menjadi suatu pelajaran yang sangat penting untuk dipetik dan dikaji, ada apa sebenarnya dengan sistem ekonomi barat?
Pada tataran konsep kemapanan ekonomi tentu Amerika dan Eropa sudah tidak diragukan lagi dengan penghasilan perkapita penduduknya yang tinggi, masyarakatnya melek informasi, sumber daya manusianya terkelola, dan banyak petuah dan karya penulis besar dari segi politik, ekonomi, psikologi, perbankan lahir dari belahan dunia barat. Madzhab ekonomi modern yang kapitaslis mampu membawa kemajuan ekonomi barat berada di puncaknya.
Lex Rieffel, Pakar ekonomi dan politik AS dalam wawancara dengan vivanews.com dalam salah satu petikan wawancara menyatakan bahwa tujuan Indonesia terlalu berorientasi pada peningkatan PDB. Padahal ada masalah statistik yang serius dalam PDB. Contohnya, ketika Indonesia menjual miliaran dolar gas alam, memang akan menyumbang banyak untuk PDB. Namun, di saat yang sama, kekayaan alam Indonesia akan hilang selamanya. Nyatanya, PDB memang bertambah, tapi negara semakin miskin.
PDB tidak bisa meningkatkan kualitas hidup, ini masalah mendasar. Ada banyak bukti empiris dan studi yang menunjukkan bahwa kualitas hidup dan kebahagiaan rakyat tidak ada hubungannya dengan PDB dan kekayaan negara. (baca lebih lanjut : http://analisis.vivanews.com/news/read/284025-indonesia-bisa-jadi-masalah-baru-bagi-asia).
Sangat menggelitik ketika membaca postingan Alban di www.moneyning.com, yang membahas "7 Kebiasaan Manusia untuk Sangat Berhemat" mampu menunjukkan konsep-konsep berperilaku ekonomi secara hemat dan efektif untuk mencapai kekayaan dan kesejahteraan yang sejati.
Dalam salah satu bagian pembahasan dari 7 kebiasaan manusia untuk sangat berhemat dituangkan konsep "Memahami perbedaan antara harta dan kekayaan bersih".
Dalam ilustrasinya disebutkan sebagai berikut " Sementara teman dan keluarga mungkin tampaknya memiliki gaya hidup lebih penuh karena rumah mereka adalah lebih besar atau mobil mereka adalah lebih baru, Anda perlu mempertimbangkan bahwa itu bisa saja menjadi kamuflase untuk menutupi utang-utang mereka yang segunung". Uraian selanjutnya menjelaskan bahwa kekayaan sejati tidak diukur dalam harta benda tetapi dalam aset dan ketika nilai aset Anda lebih
besar dari jumlah utang Anda di KPR, kredit mobil dan utang kartu kredit, maka Anda memiliki
kekayaan bersih yang kuat dan benar-benar kaya. Tujuan untuk menjalani gaya hidup yang lebih efektif hemat maka Anda akan mampu mencapai kekayaan sejati bukan hanya kehidupan yang berkelimpahan barang-barang.
Dari uraian di atas, dalam konteks yang lebih besar untuk sebuah negara maka dapat saja ditarik asumsi bahwa negara-negara kaya dan negara-negara besar yang mengalami krisis ekonomi belum benar-benar kaya dan kuat. Asumsi ini diperkuat pernyataan Lex Reiffel yang berani menegaskan bahwa ada banyak bukti empiris dan studi yang menunjukkan bahwa kualitas hidup dan kebahagiaan rakyat tidak ada hubungannya dengan PDB dan kekayaan negara.
Meski masih membutuhkan studi yang lebih mendalam, namun terdapat keyakinan bahwa fenomena kejatuhan ekonomi di dunia barat akan sangat erat dan sikap manusia yang mencapai kekayaan secara semu, hanya sedikit yang saja yang tentu benar-benar kaya. Pilar kredit dan hutang untuk menopang kesejteraan ekonomi masyarakat di negara-negara barat, tingkat kompetisi yang tinggi menjadikan batasan memahami perbedaan antara harta dan kekayaan bersih yang dimiliki individu-individunya semakin sulit diterapkan.
Informasi berupa potongan-potongan ini tentu masih jauh untuk dijadikan pijakan berpikir secara ilmiah dan lebih luas, namun dengan melihat konsep ide yang diposting Alban dan komentar dari Lex Reiffel kiranya dapat dirangkai bahwa pilar kekuatan ekonomi negara berasal dari kekuatan ekonomi rakyatnya, dan sebaliknya kekuatan ekonomi negara tidak selalu dapat memperkuat pilar ekonomi rakyatnya.
Untuk lebih lengkapnya, kami sajikan dibawah ini postingan Alban dengan kutipan terjemahan yang masih terbatas dan perubahan atau pengayaan ilustrasi untuk disesuaikan dengan kondisi rakyat kita, sehingga kami sarankan untuk sahihnya dapat merujuk ke link sumber aslinya. Semoga konsep hemat mampu memberikan pencerahan untuk individu-individu pribadi dalam membangkitkan potensi ekonomi dan hidup secara bersahaja.
Judul Asli : 7 Habits of Highly Frugal People
Buku 7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif telah terjual lebih dari 15 juta kopi sejak pertama kali diterbitkan pada tahun 1989, mengajar orang di seluruh dunia bagaimana untuk hidup lebih bahagia, lebih sukses dan lebih memuaskan.
Salah satu tema buku yang berlaku adalah kenyataan bahwa untuk mengubah hidup Anda, Anda perlu mengubah sikap Anda karena tidak ada orang lain yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi kepada Anda, kecuali diri Anda sendiri. Anda dapat mengeluh tentang hal yang Anda alami tidak seperti yang Anda harapkan atau Anda dapat berusaha untuk mengubah keadaan tersebut.
Tidak mengherankan, bahwa semuanya ini secara langsung berhubungan dengan keadaan keuangan Anda. Posting ini adalah parodi dari konsep yang disajikan pada buku tersebut diatas. Jika Anda bosan hidup dari gaji ke gaji, membuat alasan untuk melewatkan waktu makan diluar dengan keluarga atau teman-teman Anda, jika uang telah habis sebelum akhir bulan, maka Anda dapat menggunakan tujuh kebiasaan yang sangat efektif untuk mengambil kendali situasi keuangan dalam hidup Anda dengan gaya hidup lebih hemat, dan lebih bahagia.
Kebiasaan Kesatu: Jadilah Proaktif
Kebiasaan pertama dari orang yang sangat efektif adalah dengan mengambil tanggung jawab atas kehidupan mereka sendiri, jika mereka gagal, mereka tidak menyalahkan kecuali diri mereka sendiri. Terlepas dari bagaimana Anda dibesarkan atau bagaimana Anda dirawat di sekolah Anda dapat memilih perilaku Anda sekarang.
Menjadi proaktif berarti memahami bahwa Anda berada dalam kendali arah kehidupan Anda, mengambil dan mengendalikan Anda untuk berinteraksi. Sedangkan orang yang reaktif sering dipengaruhi oleh lingkungan mereka dan akan menemukan sumber-sumber eksternal untuk disalahkan atas perilaku mereka, misalnya jika cuaca bagus mereka berada dalam suasana hati yang baik tetapi jika cuaca buruk itu mempengaruhi sikap mereka dan begitu cuaca jadi disalahkan atas suasana hati mereka yang buruk.
Berikut adalah Langkah 6 Aksi yang perlu Anda ambil ketika merasa finansial mulai rentan
Namun apa yang kebanyakan orang lupa bahwa antara stimulus dan respon adalah kebebasan untuk memilih respons Anda, dan salah satu hal yang paling penting adalah memilih kata-kata. Bahasa yang Anda gunakan merupakan indikasi yang efektif tentang bagaimana Anda melihat diri sendiri dan jika Anda menggunakan bahasa proaktif seperti 'saya bisa' atau 'saya akan' Anda memulai dengan sikap yang lebih positif daripada orang reaktif yang menggunakan bahasa seperti 'saya tidak bisa' atau 'Aku harus' atau 'kalau saja ... ' Bagaimana menjadi proaktif untuk berhemat efektif:
Mengambil langkah pertama.
Anda tidak dapat mengontrol keuangan Anda sampai membuat komitmen untuk melakukannya karena semakin Anda mengabaikan situasi ini akan semakin buruk hasil yang didapatkan. Sebaliknya perlu menilai dengan ketat keuangan dan anggaran Anda, utang Anda, pendapatan dan pengeluaran dan memahami kemana uang anda pergi dan di mana Anda dapat anggaran yang lebih baik.
Beritahu orang.
Menggunakan bahasa proaktif untuk menyuarakan tujuan Anda menjadi lebih hemat dan lebih bertanggung jawab secara finansial. Hal ini dikarenakan tidak hanya membantu Anda memusatkan tujuan tetapi juga dapat membantu Anda menghindari tekanan yang dapat membuat penganggaran dan penghematan lebih keras.
Dengarkan.
Dengarkan diri Anda dan dengarkan alasan yang diberikan setiap kali Anda melakukan pembelian melampaui anggaran atau memutuskan untuk tidak menempatkan dana tersebut dalam cadangan rekening tabungan Anda.
Mengambil waktu untuk berhenti dan mendengarkan alasan yang telah Anda sampaikan akan memberi kesempatan untuk mendengar betapa dangkal dan banyaknya alasan, sehingga Anda dapat menghentikan untuk membeli sesuatu yang dapat menghambat tujuan berhemat secara efektif .
Kebiasaan Dua: Memulai dengan memikirkan tujuan akhir
Mereka yang efektif dalam mencapai tujuan adalah mereka yang mampu untuk membayangkan hasil akhir mereka meskipun menghadapi hambatan. Orang yang sangat efektif mematuhi kebiasaan ini didasarkan pada prinsip bahwa segala sesuatu diciptakan dua kali, ada penciptaan mental untuk pertama dan kemudian penciptaan fisik untuk yang kedua. Ciptaan fisik dan penciptaan mental mengikuti cara yang sama ibarat sebuah bangunan berikut cetak birunya.
Jika Anda tidak memvisualisasikan apa yang Anda inginkan dari kehidupan maka anda beresiko terpengaruh orang lain dan keadaan eksternal yang akan mempengaruhi kehidupan Anda karena Anda tidak mampu mempengaruhi sendiri. Sebaliknya memulai setiap hari dan setiap tugas dengan visi yang jelas dimana Anda ingin pergi dan bagaimana Anda akan sampai di sana dan membuat visi menjadi kenyataan dengan keterampilan proaktif Anda.
Bagaimana memvisualisasikan berhemat secara efektif :
Tentukan tujuan Anda.
Ada banyak cara untuk menjalani gaya hidup hemat dan Anda harus memutuskan bagaimana hemat yang ingin diwujudkan. Apakah Anda ingin menjadi bebas utang , apakah Anda ingin membangun keseimbangan rekening tabungan dari nilai tertentu atau apakah Anda ingin dapat hidup pada satu pendapatan dalam pendapatan rumah tangga?
Putuskan bagaimana Anda akan sampai di sana.
Ini lagi akan menarik pada anggaran Anda, tetapi Anda juga perlu menyadari hambatan yang di jalan Anda. Ini mungkin hambatan harfiah seperti utang kartu kredit, atau mereka mungkin telah mengidentifikasi kendala dalam perilaku Anda, misalnya apakah memiliki perilaku menghabiskan belanja setiap hari untuk junk food dalam perjalanan pulang dari bekerja karena Anda lapar, atau apakah Anda menemukan bahwa ketika Anda pergi belanja dengan saudara atau teman selalu membantu Anda untuk membenarkan pembelian sembrono ketika sebenarnya Anda tidak benar-benar memerlukannya?
Pastikan tujuan Anda SMART! Inilah yang saya maksud dengan itu.
Kebiasaan Ketiga: Dahulukan yang Utama
Mengetahui mengapa Anda melakukan sesuatu adalah motivator yang efektif dalam membantu Anda mengambil penciptaan mental dan mengubah menjadi ciptaan fisik yang sebenarnya dari tujuan Anda. Oleh karena itu tanyakan pada diri Anda yang merupakan hal-hal yang paling berharga dan layak untuk Anda. Bila Anda dapat menempatkan hal-hal pertama sebagai prioritas pribadi maka dengan mengorganisir dan mengelola waktu Anda akan membuat menjadi kenyataan.
Namun bagi banyak orang sulit untuk mengatakan tidak tapi ini adalah persis keterampilan Anda harus belajar untuk dapat menjaga tujuan Anda sebagai prioritas pertama Anda. Sementara kita memiliki semua ini menghemat waktu perangkat dan kita mengatakan kita bisa memiliki segalanya jika kita hanya mencapai keseimbangan hidup dan kerja sulit dipahami, dalam kenyataannya memiliki itu semua adalah benar-benar tentang memprioritaskan yang paling penting bagi Anda untuk memiliki, dan kemudian melakukan yang benar.
Bagaimana menempatkan berhemat efektif :
Kenali efek dari keuangan Anda.
Anda mungkin tidak mendedikasikan waktu sebanyak Anda harus mengelola keuangan Anda dan mempraktekkan prinsip-prinsip hemat karena Anda merasa selalu ada sesuatu yang lebih penting untuk dilakukan, apakah itu bekerja, mengambil anak-anak untuk berlatih/kursus atau bersiap-siap untuk makan malam diluar rumah. Namun, jika keuangan Anda tidak berada di bawah kendali dan Anda secara teratur menghabiskan lebih daripada yang Anda dapatkan, maka ini memiliki dampak negatif pada setiap aspek lain dari kehidupan Anda dari pekerjaan Anda kepada keluarga Anda ke teman Anda. Oleh karena itu Anda perlu menyadari bahwa menjadi hemat adalah prioritas pertama Anda.
Hanya mengatakan tidak.
Sangat mudah untuk menghabiskan lebih dari jumlah yang dianggarkan setiap bulan Anda ketika Anda khawatir tentang kehilangan waktu makan malam di luar rumah, merasa seolah-olah Anda harus melayani pesta ulang tahun untuk anak Anda dan 50 teman-temannya terdekat atau Anda tidak mungkin mengenakan setelan yang sama dengan yang dikenakan tahun lalu untuk sebuah acara resmi. Namun jika Anda menyadari bahwa Anda tidak harus mengambil segala sesuatu dan bahwa semua itu adalah hak untuk mengatakan tidak maka Anda akan menemukan Anda lebih mengendalikan pengeluaran dan anggaran Anda.
Kebiasaan Ke-Empat : Berpikir Menang-Menang (Win-Win)
Sebagian besar dari kita diajarkan untuk mengevaluasi diri kita melaui membandingkan dengan orang lain dan persaingan terhadap rekan-rekan kita. Kita berpikir kita hanya bisa berhasil jika orang lain telah gagal dan jika Anda menang. Kami juga mengajarkan bahwa ada begitu banyak kue dan jika Anda mendapatkan potongan besar maka saya akan kehilangan. Bila Anda berpikir seperti ini Anda selalu akan merasa seperti kehilangan sesuatu dan tidak pernah merasa mendapatkan keadilan. Akibatnya banyak dari kita membalas dan mengambil kue sebelum orang lain dapat mengambilnya dari kita.
Berpikir dalam pola pikir menang-menang memungkinkan Anda untuk melihat manfaat bersama dari semua interaksi Anda dan sebagai hasilnya, Anda akan melihat bahwa ketika Anda berbagi kue rasanya lebih baik. Jika Anda mampu untuk mendekati konflik dan masalah dengan sikap menang-menang dengan menunjukkan integritas dan berdiri untuk perasaan Anda yang sebenarnya dan nilai-nilai, memungkinkan Anda untuk mengekspresikan ide dan perasaan dengan keberanian sementara memiliki pertimbangan untuk ikut memperhatikan perasaan dan gagasan orang lain.
Ketika Anda berfokus pada mentalitas kelimpahan, Anda dapat melihat bahwa ada cukup untuk semua orang dan Anda dapat melihat bahwa menyeimbangkan rasa percaya diri Anda dengan empati dapat membantu Anda mencapai tujuan Anda sambil membantu orang lain mencapai tujuan dan memenuhi harapan mereka.
Cara membuat hemat dengan situasi menang-menang :
Mengakui bahwa Anda tidak selalu sepenuhnya tahu.
Seperti tujuan untuk menerapkan prinsip-prinsip hemat dan tetap pada anggaran, Anda mungkin sering menemukan diri Anda berpikir 'tidak adil'. Ini tidak adil bahwa mereka bisa pergi keluar untuk makan malam. Ini tidak adil bahwa mereka mendapatkan mobil baru, dan itu tidak adil bahwa mereka bisa pergi berlibur dan saya tidak.
Namun, meluangkan waktu untuk menyadari bahwa Anda hanya melihat sebagian kecil dari keuangan teman-teman dan keluarga yang tampaknya 'memiliki segalanya'. Dan meskipun teman Anda terbaik dapat berlibur atau saudara Anda membeli mobil bagus sebelum Anda, Anda akan mendapatkan ada juga jika Anda mengelola keuangan Anda hemat dan masih akan ada banyak tujuan wisata dan banyak kesempatan membeli mobil terbaru ketika Anda memiliki biaya.
Memahami perbedaan antara harta dan kekayaan bersih.
Sementara teman dan keluarga mungkin tampaknya memiliki gaya hidup lebih penuh karena rumah mereka adalah lebih besar atau mobil mereka adalah lebih baru, Anda perlu mempertimbangkan bahwa itu bisa saja menjadi kamuflase untuk menutupi utang-utang mereka yang segunung.
Kekayaan sejati tidak diukur dalam harta benda tetapi dalam aset dan ketika nilai aset Anda lebih besar dari jumlah utang Anda di KPR, kredit mobil dan utang kartu kredit, maka Anda memiliki kekayaan bersih yang kuat dan benar-benar kaya. Tujuan untuk menjalani gaya hidup yang lebih efektif hemat Anda akan mampu mencapai kekayaan sejati bukan hanya kehidupan yang penuh barang.
Ketika membangun kekayaan, ingatlah untuk melihat gambaran besar juga.
Kebiasaan Kelima : Komunikasi
Komunikasi seringkali keinginan untuk didengar dan dipahami dan kebanyakan orang akan mendengarkan dengan maksud untuk membalas apa yang Anda katakan, bukan untuk memahami apa yang Anda katakan. Namun, untuk berkomunikasi secara efektif Anda harus terlebih dahulu memahami dan kemudian dipahami karena jika Anda berkomunikasi dengan tujuan tunggal dipahami Anda dapat menemukan bahwa Anda mengabaikan apa yang orang lain katakan dan kehilangan maknanya sama sekali.
Bagaimana mendengarkan bisa membantu Anda menjadi efektif hemat :
Anda bukan satu-satunya orang dalam hidup Anda.
Kemungkinan Anda sudah menikah, dalam suatu hubungan, memiliki anak atau semua hal di atas. Akibatnya, Anda bukan satu-satunya orang yang terpengaruh oleh keputusan Anda untuk menjalani gaya hidup lebih hemat. Agar efektif dalam tujuan Anda berhemat, Anda harus mampu mendengarkan dan memahami tujuan dan perilaku orang lain dalam hidup Anda juga.
Pertimbangkan seberapa efektif berhemat Anda jika Anda akan mengambil bekal untuk bekerja dan menghindari jalan-jalan atau belanja saat jam istirahat makan siang. Alih-alih menjalani gaya hidup lebih hemat, Anda benar-benar menghemat satu ujung dan pengeluaran di sisi lain.
Memahami tujuan dan kebutuhan orang lain.
Meskipun penting untuk menjelaskan keinginan Anda untuk menjalani gaya hidup lebih hemat, juga penting bahwa Anda memahami tujuan dan kebutuhan keluarga Anda sehingga Anda dapat menemukan jalan untuk menjadi lebih hemat tanpa mereka harus memberikan semua hal yang yang paling penting bagi mereka. Anda tidak bisa tahu apa hal-hal tersebut kecuali jika Anda mendengarkan.
Kebiasaan ke-Enam: Bersinergi
Interaksi dan kerja sama tim adalah beberapa cara yang paling penting dalam mempelajari keterampilan baru dan perilaku yang lebih efektif. Untuk mensinergikan adalah kebiasaan kerjasama kreatif di mana Anda bekerja sebagai tim untuk menemukan solusi baru untuk permasalahan yang ada. Synergy adalah bukan sesuatu yang hanya terjadi tetapi merupakan suatu proses di mana Anda perlu untuk membawa semua pengalaman pribadi Anda dan keahlian yang memungkinkan hasil lebih efektif daripada yang mampu Anda capai secara individual -keseluruhan akan lebih besar daripada jumlah yang sebagian.
Bila Anda memiliki interaksi yang tulus dengan orang-orang maka Anda akan memperoleh wawasan baru dan melihat pendekatan baru untuk masalah Anda yang belum atau tidak terpikirkan sebelumnya.
Bagaimana bersinergi untuk berhemat efektif:
Carilah cara-cara baru.
Dalam masyarakat yang telah menjadi begitu kuat tingkat konsumerismenya, Anda mungkin sudah menyadari bahwa Anda perlu menemukan cara-cara baru tentang segala sesuatu untuk hidup hemat. Sangat mudah untuk membeli makan siang Anda setiap hari tetapi lebih hemat untuk membawa bekal makan siang. Sangat mudah untuk mengendarai mobil pribadi untuk bekerja tetapi lebih hemat untuk memakai kereta, transportasi umum.
Kelilingi diri Anda dengan orang lain yang berhemat.
Untuk menjadi sukses Anda perlu bergabung dengan orang-orang yang hidup hemat atau berbagi ide dan belajar dari orang lain untuk menjadi sukses.
Belajarlah untuk merangkul pengaruh positif dari menabung uang saat ini juga.
Kebiasaan Ketujuh : Mengasah Gergaji
Anda adalah aset terbesar yang Anda miliki dalam perjalanan Anda untuk mencapai gaya hidup yang Anda inginkan. Karena itu Anda perlu menjaga diri sendiri secara fisik, emosional, mental dan spiritual. Bila Anda meluangkan waktu untuk memperbaharui diri sendiri dalam keempat bidang kehidupan Anda, Anda sedang menciptakan pertumbuhan dan perubahan yang memungkinkan Anda untuk melanjutkan dengan enam kebiasaan sebelumnya Anda telah menguasai, yang masih perlu dipertahankan untuk mencapai keberhasilan.
Cara hemat memperbaharui diri Anda sendiri:
Secara fisik.
Dengan makan yang lebih baik dan lebih sehat maka Anda akan merasa lebih baik. Berolahraga membuat Anda tetap fit dan sehat dan tidak dikenakan biaya apapun untuk berjalan-jalan atau naik sepeda atau olah raga di halaman rumah. Untuk beristirahat tidak perlu pergi ke spa, Anda hanya dapat menggunakan bak mandi, atau mandi air hangat di rumah dan lebih santai.
Emosional.
Berinteraksi sosial dengan orang lain memungkinkan Anda untuk membuat hubungan yang bermakna. Mengobrol dan berbicara dengan Istri, Anak, Orang Tua, dan anggota keluarga dekat akan menjaga hubungan dan stabilitas emosi.
Mental.
Berolahraga dan memperluas pikiran Anda melalui pembelajaran, membaca, menulis dan mengajar dapat dilakukan hemat di perpustakaan setempat atau bahkan dengan sukarela mengajar orang lain keterampilan yang Anda kuasai dan bermanfaat bagi orang lain.
Rohani.
Menghabiskan waktu dekat dengan alam untuk memperluas spiritual diri Anda melalui meditasi, seni musik, atau doa dapat dilakukan secara hemat dengan mengambil saat-saat tenang untuk memusatkan diri dan mengosongkan pikiran sebelum Anda pergi tidur atau berjalan-jalan di alam terbuka dan bersyukur untuk keindahan alam di sekitar Anda.
Berhemat bukan berarti harus melepaskan semua kemewahan dan hal-hal yang membuat Anda senang. Jika Anda mencapainya melalui pengembangan kebiasaan 1 sampai 6 tanpa menghabiskan waktu untuk memperbaharui diri sendiri ini adalah sesuatu siksaan, dan berhemat adalah sesuatu yang ingin Anda kembangkan dan pertahankan untuk jangka panjang melalui tujuh kebiasaan tersebut sehingga Anda bisa menjadi orang yang benar-benar sangat hemat.
Makin tingginya angka penggangguran, perusahaan raksasa yang umurnya sudah sangat mapan dan dewasa satu persatu tumbang untuk mendaftarkan kebangkrutannya. Menjadi suatu pelajaran yang sangat penting untuk dipetik dan dikaji, ada apa sebenarnya dengan sistem ekonomi barat?
Pada tataran konsep kemapanan ekonomi tentu Amerika dan Eropa sudah tidak diragukan lagi dengan penghasilan perkapita penduduknya yang tinggi, masyarakatnya melek informasi, sumber daya manusianya terkelola, dan banyak petuah dan karya penulis besar dari segi politik, ekonomi, psikologi, perbankan lahir dari belahan dunia barat. Madzhab ekonomi modern yang kapitaslis mampu membawa kemajuan ekonomi barat berada di puncaknya.
Lex Rieffel, Pakar ekonomi dan politik AS dalam wawancara dengan vivanews.com dalam salah satu petikan wawancara menyatakan bahwa tujuan Indonesia terlalu berorientasi pada peningkatan PDB. Padahal ada masalah statistik yang serius dalam PDB. Contohnya, ketika Indonesia menjual miliaran dolar gas alam, memang akan menyumbang banyak untuk PDB. Namun, di saat yang sama, kekayaan alam Indonesia akan hilang selamanya. Nyatanya, PDB memang bertambah, tapi negara semakin miskin.
PDB tidak bisa meningkatkan kualitas hidup, ini masalah mendasar. Ada banyak bukti empiris dan studi yang menunjukkan bahwa kualitas hidup dan kebahagiaan rakyat tidak ada hubungannya dengan PDB dan kekayaan negara. (baca lebih lanjut : http://analisis.vivanews.com/news/read/284025-indonesia-bisa-jadi-masalah-baru-bagi-asia).
Sangat menggelitik ketika membaca postingan Alban di www.moneyning.com, yang membahas "7 Kebiasaan Manusia untuk Sangat Berhemat" mampu menunjukkan konsep-konsep berperilaku ekonomi secara hemat dan efektif untuk mencapai kekayaan dan kesejahteraan yang sejati.
Dalam salah satu bagian pembahasan dari 7 kebiasaan manusia untuk sangat berhemat dituangkan konsep "Memahami perbedaan antara harta dan kekayaan bersih".
Dalam ilustrasinya disebutkan sebagai berikut " Sementara teman dan keluarga mungkin tampaknya memiliki gaya hidup lebih penuh karena rumah mereka adalah lebih besar atau mobil mereka adalah lebih baru, Anda perlu mempertimbangkan bahwa itu bisa saja menjadi kamuflase untuk menutupi utang-utang mereka yang segunung". Uraian selanjutnya menjelaskan bahwa kekayaan sejati tidak diukur dalam harta benda tetapi dalam aset dan ketika nilai aset Anda lebih
besar dari jumlah utang Anda di KPR, kredit mobil dan utang kartu kredit, maka Anda memiliki
kekayaan bersih yang kuat dan benar-benar kaya. Tujuan untuk menjalani gaya hidup yang lebih efektif hemat maka Anda akan mampu mencapai kekayaan sejati bukan hanya kehidupan yang berkelimpahan barang-barang.
Dari uraian di atas, dalam konteks yang lebih besar untuk sebuah negara maka dapat saja ditarik asumsi bahwa negara-negara kaya dan negara-negara besar yang mengalami krisis ekonomi belum benar-benar kaya dan kuat. Asumsi ini diperkuat pernyataan Lex Reiffel yang berani menegaskan bahwa ada banyak bukti empiris dan studi yang menunjukkan bahwa kualitas hidup dan kebahagiaan rakyat tidak ada hubungannya dengan PDB dan kekayaan negara.
Meski masih membutuhkan studi yang lebih mendalam, namun terdapat keyakinan bahwa fenomena kejatuhan ekonomi di dunia barat akan sangat erat dan sikap manusia yang mencapai kekayaan secara semu, hanya sedikit yang saja yang tentu benar-benar kaya. Pilar kredit dan hutang untuk menopang kesejteraan ekonomi masyarakat di negara-negara barat, tingkat kompetisi yang tinggi menjadikan batasan memahami perbedaan antara harta dan kekayaan bersih yang dimiliki individu-individunya semakin sulit diterapkan.
Informasi berupa potongan-potongan ini tentu masih jauh untuk dijadikan pijakan berpikir secara ilmiah dan lebih luas, namun dengan melihat konsep ide yang diposting Alban dan komentar dari Lex Reiffel kiranya dapat dirangkai bahwa pilar kekuatan ekonomi negara berasal dari kekuatan ekonomi rakyatnya, dan sebaliknya kekuatan ekonomi negara tidak selalu dapat memperkuat pilar ekonomi rakyatnya.
Untuk lebih lengkapnya, kami sajikan dibawah ini postingan Alban dengan kutipan terjemahan yang masih terbatas dan perubahan atau pengayaan ilustrasi untuk disesuaikan dengan kondisi rakyat kita, sehingga kami sarankan untuk sahihnya dapat merujuk ke link sumber aslinya. Semoga konsep hemat mampu memberikan pencerahan untuk individu-individu pribadi dalam membangkitkan potensi ekonomi dan hidup secara bersahaja.
Judul Asli : 7 Habits of Highly Frugal People
Buku 7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif telah terjual lebih dari 15 juta kopi sejak pertama kali diterbitkan pada tahun 1989, mengajar orang di seluruh dunia bagaimana untuk hidup lebih bahagia, lebih sukses dan lebih memuaskan.
Salah satu tema buku yang berlaku adalah kenyataan bahwa untuk mengubah hidup Anda, Anda perlu mengubah sikap Anda karena tidak ada orang lain yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi kepada Anda, kecuali diri Anda sendiri. Anda dapat mengeluh tentang hal yang Anda alami tidak seperti yang Anda harapkan atau Anda dapat berusaha untuk mengubah keadaan tersebut.
Tidak mengherankan, bahwa semuanya ini secara langsung berhubungan dengan keadaan keuangan Anda. Posting ini adalah parodi dari konsep yang disajikan pada buku tersebut diatas. Jika Anda bosan hidup dari gaji ke gaji, membuat alasan untuk melewatkan waktu makan diluar dengan keluarga atau teman-teman Anda, jika uang telah habis sebelum akhir bulan, maka Anda dapat menggunakan tujuh kebiasaan yang sangat efektif untuk mengambil kendali situasi keuangan dalam hidup Anda dengan gaya hidup lebih hemat, dan lebih bahagia.
Kebiasaan Kesatu: Jadilah Proaktif
Kebiasaan pertama dari orang yang sangat efektif adalah dengan mengambil tanggung jawab atas kehidupan mereka sendiri, jika mereka gagal, mereka tidak menyalahkan kecuali diri mereka sendiri. Terlepas dari bagaimana Anda dibesarkan atau bagaimana Anda dirawat di sekolah Anda dapat memilih perilaku Anda sekarang.
Menjadi proaktif berarti memahami bahwa Anda berada dalam kendali arah kehidupan Anda, mengambil dan mengendalikan Anda untuk berinteraksi. Sedangkan orang yang reaktif sering dipengaruhi oleh lingkungan mereka dan akan menemukan sumber-sumber eksternal untuk disalahkan atas perilaku mereka, misalnya jika cuaca bagus mereka berada dalam suasana hati yang baik tetapi jika cuaca buruk itu mempengaruhi sikap mereka dan begitu cuaca jadi disalahkan atas suasana hati mereka yang buruk.
Berikut adalah Langkah 6 Aksi yang perlu Anda ambil ketika merasa finansial mulai rentan
Namun apa yang kebanyakan orang lupa bahwa antara stimulus dan respon adalah kebebasan untuk memilih respons Anda, dan salah satu hal yang paling penting adalah memilih kata-kata. Bahasa yang Anda gunakan merupakan indikasi yang efektif tentang bagaimana Anda melihat diri sendiri dan jika Anda menggunakan bahasa proaktif seperti 'saya bisa' atau 'saya akan' Anda memulai dengan sikap yang lebih positif daripada orang reaktif yang menggunakan bahasa seperti 'saya tidak bisa' atau 'Aku harus' atau 'kalau saja ... ' Bagaimana menjadi proaktif untuk berhemat efektif:
Mengambil langkah pertama.
Anda tidak dapat mengontrol keuangan Anda sampai membuat komitmen untuk melakukannya karena semakin Anda mengabaikan situasi ini akan semakin buruk hasil yang didapatkan. Sebaliknya perlu menilai dengan ketat keuangan dan anggaran Anda, utang Anda, pendapatan dan pengeluaran dan memahami kemana uang anda pergi dan di mana Anda dapat anggaran yang lebih baik.
Beritahu orang.
Menggunakan bahasa proaktif untuk menyuarakan tujuan Anda menjadi lebih hemat dan lebih bertanggung jawab secara finansial. Hal ini dikarenakan tidak hanya membantu Anda memusatkan tujuan tetapi juga dapat membantu Anda menghindari tekanan yang dapat membuat penganggaran dan penghematan lebih keras.
Dengarkan.
Dengarkan diri Anda dan dengarkan alasan yang diberikan setiap kali Anda melakukan pembelian melampaui anggaran atau memutuskan untuk tidak menempatkan dana tersebut dalam cadangan rekening tabungan Anda.
Mengambil waktu untuk berhenti dan mendengarkan alasan yang telah Anda sampaikan akan memberi kesempatan untuk mendengar betapa dangkal dan banyaknya alasan, sehingga Anda dapat menghentikan untuk membeli sesuatu yang dapat menghambat tujuan berhemat secara efektif .
Kebiasaan Dua: Memulai dengan memikirkan tujuan akhir
Mereka yang efektif dalam mencapai tujuan adalah mereka yang mampu untuk membayangkan hasil akhir mereka meskipun menghadapi hambatan. Orang yang sangat efektif mematuhi kebiasaan ini didasarkan pada prinsip bahwa segala sesuatu diciptakan dua kali, ada penciptaan mental untuk pertama dan kemudian penciptaan fisik untuk yang kedua. Ciptaan fisik dan penciptaan mental mengikuti cara yang sama ibarat sebuah bangunan berikut cetak birunya.
Jika Anda tidak memvisualisasikan apa yang Anda inginkan dari kehidupan maka anda beresiko terpengaruh orang lain dan keadaan eksternal yang akan mempengaruhi kehidupan Anda karena Anda tidak mampu mempengaruhi sendiri. Sebaliknya memulai setiap hari dan setiap tugas dengan visi yang jelas dimana Anda ingin pergi dan bagaimana Anda akan sampai di sana dan membuat visi menjadi kenyataan dengan keterampilan proaktif Anda.
Bagaimana memvisualisasikan berhemat secara efektif :
Tentukan tujuan Anda.
Ada banyak cara untuk menjalani gaya hidup hemat dan Anda harus memutuskan bagaimana hemat yang ingin diwujudkan. Apakah Anda ingin menjadi bebas utang , apakah Anda ingin membangun keseimbangan rekening tabungan dari nilai tertentu atau apakah Anda ingin dapat hidup pada satu pendapatan dalam pendapatan rumah tangga?
Putuskan bagaimana Anda akan sampai di sana.
Ini lagi akan menarik pada anggaran Anda, tetapi Anda juga perlu menyadari hambatan yang di jalan Anda. Ini mungkin hambatan harfiah seperti utang kartu kredit, atau mereka mungkin telah mengidentifikasi kendala dalam perilaku Anda, misalnya apakah memiliki perilaku menghabiskan belanja setiap hari untuk junk food dalam perjalanan pulang dari bekerja karena Anda lapar, atau apakah Anda menemukan bahwa ketika Anda pergi belanja dengan saudara atau teman selalu membantu Anda untuk membenarkan pembelian sembrono ketika sebenarnya Anda tidak benar-benar memerlukannya?
Pastikan tujuan Anda SMART! Inilah yang saya maksud dengan itu.
Kebiasaan Ketiga: Dahulukan yang Utama
Mengetahui mengapa Anda melakukan sesuatu adalah motivator yang efektif dalam membantu Anda mengambil penciptaan mental dan mengubah menjadi ciptaan fisik yang sebenarnya dari tujuan Anda. Oleh karena itu tanyakan pada diri Anda yang merupakan hal-hal yang paling berharga dan layak untuk Anda. Bila Anda dapat menempatkan hal-hal pertama sebagai prioritas pribadi maka dengan mengorganisir dan mengelola waktu Anda akan membuat menjadi kenyataan.
Namun bagi banyak orang sulit untuk mengatakan tidak tapi ini adalah persis keterampilan Anda harus belajar untuk dapat menjaga tujuan Anda sebagai prioritas pertama Anda. Sementara kita memiliki semua ini menghemat waktu perangkat dan kita mengatakan kita bisa memiliki segalanya jika kita hanya mencapai keseimbangan hidup dan kerja sulit dipahami, dalam kenyataannya memiliki itu semua adalah benar-benar tentang memprioritaskan yang paling penting bagi Anda untuk memiliki, dan kemudian melakukan yang benar.
Bagaimana menempatkan berhemat efektif :
Kenali efek dari keuangan Anda.
Anda mungkin tidak mendedikasikan waktu sebanyak Anda harus mengelola keuangan Anda dan mempraktekkan prinsip-prinsip hemat karena Anda merasa selalu ada sesuatu yang lebih penting untuk dilakukan, apakah itu bekerja, mengambil anak-anak untuk berlatih/kursus atau bersiap-siap untuk makan malam diluar rumah. Namun, jika keuangan Anda tidak berada di bawah kendali dan Anda secara teratur menghabiskan lebih daripada yang Anda dapatkan, maka ini memiliki dampak negatif pada setiap aspek lain dari kehidupan Anda dari pekerjaan Anda kepada keluarga Anda ke teman Anda. Oleh karena itu Anda perlu menyadari bahwa menjadi hemat adalah prioritas pertama Anda.
Hanya mengatakan tidak.
Sangat mudah untuk menghabiskan lebih dari jumlah yang dianggarkan setiap bulan Anda ketika Anda khawatir tentang kehilangan waktu makan malam di luar rumah, merasa seolah-olah Anda harus melayani pesta ulang tahun untuk anak Anda dan 50 teman-temannya terdekat atau Anda tidak mungkin mengenakan setelan yang sama dengan yang dikenakan tahun lalu untuk sebuah acara resmi. Namun jika Anda menyadari bahwa Anda tidak harus mengambil segala sesuatu dan bahwa semua itu adalah hak untuk mengatakan tidak maka Anda akan menemukan Anda lebih mengendalikan pengeluaran dan anggaran Anda.
Kebiasaan Ke-Empat : Berpikir Menang-Menang (Win-Win)
Sebagian besar dari kita diajarkan untuk mengevaluasi diri kita melaui membandingkan dengan orang lain dan persaingan terhadap rekan-rekan kita. Kita berpikir kita hanya bisa berhasil jika orang lain telah gagal dan jika Anda menang. Kami juga mengajarkan bahwa ada begitu banyak kue dan jika Anda mendapatkan potongan besar maka saya akan kehilangan. Bila Anda berpikir seperti ini Anda selalu akan merasa seperti kehilangan sesuatu dan tidak pernah merasa mendapatkan keadilan. Akibatnya banyak dari kita membalas dan mengambil kue sebelum orang lain dapat mengambilnya dari kita.
Berpikir dalam pola pikir menang-menang memungkinkan Anda untuk melihat manfaat bersama dari semua interaksi Anda dan sebagai hasilnya, Anda akan melihat bahwa ketika Anda berbagi kue rasanya lebih baik. Jika Anda mampu untuk mendekati konflik dan masalah dengan sikap menang-menang dengan menunjukkan integritas dan berdiri untuk perasaan Anda yang sebenarnya dan nilai-nilai, memungkinkan Anda untuk mengekspresikan ide dan perasaan dengan keberanian sementara memiliki pertimbangan untuk ikut memperhatikan perasaan dan gagasan orang lain.
Ketika Anda berfokus pada mentalitas kelimpahan, Anda dapat melihat bahwa ada cukup untuk semua orang dan Anda dapat melihat bahwa menyeimbangkan rasa percaya diri Anda dengan empati dapat membantu Anda mencapai tujuan Anda sambil membantu orang lain mencapai tujuan dan memenuhi harapan mereka.
Cara membuat hemat dengan situasi menang-menang :
Mengakui bahwa Anda tidak selalu sepenuhnya tahu.
Seperti tujuan untuk menerapkan prinsip-prinsip hemat dan tetap pada anggaran, Anda mungkin sering menemukan diri Anda berpikir 'tidak adil'. Ini tidak adil bahwa mereka bisa pergi keluar untuk makan malam. Ini tidak adil bahwa mereka mendapatkan mobil baru, dan itu tidak adil bahwa mereka bisa pergi berlibur dan saya tidak.
Namun, meluangkan waktu untuk menyadari bahwa Anda hanya melihat sebagian kecil dari keuangan teman-teman dan keluarga yang tampaknya 'memiliki segalanya'. Dan meskipun teman Anda terbaik dapat berlibur atau saudara Anda membeli mobil bagus sebelum Anda, Anda akan mendapatkan ada juga jika Anda mengelola keuangan Anda hemat dan masih akan ada banyak tujuan wisata dan banyak kesempatan membeli mobil terbaru ketika Anda memiliki biaya.
Memahami perbedaan antara harta dan kekayaan bersih.
Sementara teman dan keluarga mungkin tampaknya memiliki gaya hidup lebih penuh karena rumah mereka adalah lebih besar atau mobil mereka adalah lebih baru, Anda perlu mempertimbangkan bahwa itu bisa saja menjadi kamuflase untuk menutupi utang-utang mereka yang segunung.
Kekayaan sejati tidak diukur dalam harta benda tetapi dalam aset dan ketika nilai aset Anda lebih besar dari jumlah utang Anda di KPR, kredit mobil dan utang kartu kredit, maka Anda memiliki kekayaan bersih yang kuat dan benar-benar kaya. Tujuan untuk menjalani gaya hidup yang lebih efektif hemat Anda akan mampu mencapai kekayaan sejati bukan hanya kehidupan yang penuh barang.
Ketika membangun kekayaan, ingatlah untuk melihat gambaran besar juga.
Kebiasaan Kelima : Komunikasi
Komunikasi seringkali keinginan untuk didengar dan dipahami dan kebanyakan orang akan mendengarkan dengan maksud untuk membalas apa yang Anda katakan, bukan untuk memahami apa yang Anda katakan. Namun, untuk berkomunikasi secara efektif Anda harus terlebih dahulu memahami dan kemudian dipahami karena jika Anda berkomunikasi dengan tujuan tunggal dipahami Anda dapat menemukan bahwa Anda mengabaikan apa yang orang lain katakan dan kehilangan maknanya sama sekali.
Bagaimana mendengarkan bisa membantu Anda menjadi efektif hemat :
Anda bukan satu-satunya orang dalam hidup Anda.
Kemungkinan Anda sudah menikah, dalam suatu hubungan, memiliki anak atau semua hal di atas. Akibatnya, Anda bukan satu-satunya orang yang terpengaruh oleh keputusan Anda untuk menjalani gaya hidup lebih hemat. Agar efektif dalam tujuan Anda berhemat, Anda harus mampu mendengarkan dan memahami tujuan dan perilaku orang lain dalam hidup Anda juga.
Pertimbangkan seberapa efektif berhemat Anda jika Anda akan mengambil bekal untuk bekerja dan menghindari jalan-jalan atau belanja saat jam istirahat makan siang. Alih-alih menjalani gaya hidup lebih hemat, Anda benar-benar menghemat satu ujung dan pengeluaran di sisi lain.
Memahami tujuan dan kebutuhan orang lain.
Meskipun penting untuk menjelaskan keinginan Anda untuk menjalani gaya hidup lebih hemat, juga penting bahwa Anda memahami tujuan dan kebutuhan keluarga Anda sehingga Anda dapat menemukan jalan untuk menjadi lebih hemat tanpa mereka harus memberikan semua hal yang yang paling penting bagi mereka. Anda tidak bisa tahu apa hal-hal tersebut kecuali jika Anda mendengarkan.
Kebiasaan ke-Enam: Bersinergi
Interaksi dan kerja sama tim adalah beberapa cara yang paling penting dalam mempelajari keterampilan baru dan perilaku yang lebih efektif. Untuk mensinergikan adalah kebiasaan kerjasama kreatif di mana Anda bekerja sebagai tim untuk menemukan solusi baru untuk permasalahan yang ada. Synergy adalah bukan sesuatu yang hanya terjadi tetapi merupakan suatu proses di mana Anda perlu untuk membawa semua pengalaman pribadi Anda dan keahlian yang memungkinkan hasil lebih efektif daripada yang mampu Anda capai secara individual -keseluruhan akan lebih besar daripada jumlah yang sebagian.
Bila Anda memiliki interaksi yang tulus dengan orang-orang maka Anda akan memperoleh wawasan baru dan melihat pendekatan baru untuk masalah Anda yang belum atau tidak terpikirkan sebelumnya.
Bagaimana bersinergi untuk berhemat efektif:
Carilah cara-cara baru.
Dalam masyarakat yang telah menjadi begitu kuat tingkat konsumerismenya, Anda mungkin sudah menyadari bahwa Anda perlu menemukan cara-cara baru tentang segala sesuatu untuk hidup hemat. Sangat mudah untuk membeli makan siang Anda setiap hari tetapi lebih hemat untuk membawa bekal makan siang. Sangat mudah untuk mengendarai mobil pribadi untuk bekerja tetapi lebih hemat untuk memakai kereta, transportasi umum.
Kelilingi diri Anda dengan orang lain yang berhemat.
Untuk menjadi sukses Anda perlu bergabung dengan orang-orang yang hidup hemat atau berbagi ide dan belajar dari orang lain untuk menjadi sukses.
Belajarlah untuk merangkul pengaruh positif dari menabung uang saat ini juga.
Kebiasaan Ketujuh : Mengasah Gergaji
Anda adalah aset terbesar yang Anda miliki dalam perjalanan Anda untuk mencapai gaya hidup yang Anda inginkan. Karena itu Anda perlu menjaga diri sendiri secara fisik, emosional, mental dan spiritual. Bila Anda meluangkan waktu untuk memperbaharui diri sendiri dalam keempat bidang kehidupan Anda, Anda sedang menciptakan pertumbuhan dan perubahan yang memungkinkan Anda untuk melanjutkan dengan enam kebiasaan sebelumnya Anda telah menguasai, yang masih perlu dipertahankan untuk mencapai keberhasilan.
Cara hemat memperbaharui diri Anda sendiri:
Secara fisik.
Dengan makan yang lebih baik dan lebih sehat maka Anda akan merasa lebih baik. Berolahraga membuat Anda tetap fit dan sehat dan tidak dikenakan biaya apapun untuk berjalan-jalan atau naik sepeda atau olah raga di halaman rumah. Untuk beristirahat tidak perlu pergi ke spa, Anda hanya dapat menggunakan bak mandi, atau mandi air hangat di rumah dan lebih santai.
Emosional.
Berinteraksi sosial dengan orang lain memungkinkan Anda untuk membuat hubungan yang bermakna. Mengobrol dan berbicara dengan Istri, Anak, Orang Tua, dan anggota keluarga dekat akan menjaga hubungan dan stabilitas emosi.
Mental.
Berolahraga dan memperluas pikiran Anda melalui pembelajaran, membaca, menulis dan mengajar dapat dilakukan hemat di perpustakaan setempat atau bahkan dengan sukarela mengajar orang lain keterampilan yang Anda kuasai dan bermanfaat bagi orang lain.
Rohani.
Menghabiskan waktu dekat dengan alam untuk memperluas spiritual diri Anda melalui meditasi, seni musik, atau doa dapat dilakukan secara hemat dengan mengambil saat-saat tenang untuk memusatkan diri dan mengosongkan pikiran sebelum Anda pergi tidur atau berjalan-jalan di alam terbuka dan bersyukur untuk keindahan alam di sekitar Anda.
Berhemat bukan berarti harus melepaskan semua kemewahan dan hal-hal yang membuat Anda senang. Jika Anda mencapainya melalui pengembangan kebiasaan 1 sampai 6 tanpa menghabiskan waktu untuk memperbaharui diri sendiri ini adalah sesuatu siksaan, dan berhemat adalah sesuatu yang ingin Anda kembangkan dan pertahankan untuk jangka panjang melalui tujuh kebiasaan tersebut sehingga Anda bisa menjadi orang yang benar-benar sangat hemat.
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI INDONESIA
STRATEGI PENGEMBANGAN
USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
DI INDONESIA
Diswandi, SE., M.Sc.
PENDAHULUAN
Badai krisis ekonomi yang mulai terjadi pada pertengahan 1997 telah menerpa hampir semua sendi-sendi perekonomian dan bisnis di Indonesia. Hal ini dirasakan langsung oleh sektor perbankan dan bisnis korporasi, terbukti dengan ditutupnya operasi delapan buah bank secara bersamaan dan lumpuhnya unit-unit bisnis beraset milyaran hingga trilyunan rupiah. Akan tetapi tidak demikian halnya yang terjadi pada sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang ternyata memiliki kelenturan tersendiri menghadapi badai krisis tersebut. Hal ini antara lain disebabkan oleh tingginya local content pada faktor-faktor produksi mereka, baik pada penggunaan bahan baku maupun permodalan. Selain itu, usaha mereka pada umumnya berbasis pada basic needs masyarakat luas dan memiliki keunggulan komparatif.
Usaha mikro kecil dan menengah merupakan suatu subyek yang penting dalam analisa kebijakan pemerintah Indonesia, yang didasari oleh beberapa alasan (Hill, 2001). Pertama, UMKM di negara manapun memainkan suatu peran yang sangat penting di dalam pembangunan ekonomi. Mereka secara khas mempekerjakan 60% atau lebih banyak lapangan kerja industri dan menghasilkan sampai separuh output. UMKM merupakan suatu komponen penting dalam proses industrialisasi yang lebih luas.
Kedua, UMKM merupakan sarana untuk mempromosikan bisnis pribumi dan oleh karena itu sebagai alat redistribusi aset secara etnik. Lebih umum lagi, ada suatu pemisahan antara standar pendekatan ahli ekonomi terhadap intervensi kebijakan, yang menekankan solusi orientasi pasar sebagai kunci pembangunan ekonomi yang cepat.
Ketiga, tidak bisa diasumsikan bahwa jenis kebijakan yang sama yang dikeluarkan untuk industri besar akan berlaku bagi UMKM. UMKM menunjukkan suatu konsentrasi aktivitas khusus dalam industri. Mereka biasanya memperlihatkan suatu konsentrasi yang lebih sedikit di sekitar pusat kota dibandingkan dengan perusahaan besar. Hanya sebagian kecil UMKM yang dimiliki oleh orang asing (atau pemerintah) dan hanya sedikit yang berorientasi ekspor, paling tidak ekspor langsung.
Keempat, pengalaman internasional menyatakan bahwa sektor UMKM kondusif bagi pertumbuhan industri yang cepat dan merupakan struktur industri yang fleksibel. Taiwan sering dijadikan sebagai suatu contoh perekonomian yang dibangun atas dasar sektor UMKM yang efisien.
Thee (1993 : 109) mengemukakan bahwa pengembangan industri kecil adalah cara yang dinilai besar peranannya dalam pengembangan industri manufaktur. Pengembangan industri berskala kecil akan membantu mengatasi masalah pengangguran mengingat teknologi yang digunakan adalah teknologi padat karya, sehingga bisa memperbesar lapangan kerja dan kesempatan usaha, yang pada gilirannya mendorong pembangunan daerah dan kawasan pedesaan.
Akhirnya, sekarang ada minat tertentu terhadap UMKM di Indonesia karena sektor ini nampak mampu menghadapi krisis ekonomi 1997-1998 dengan lebih baik daripada unit industri yang lebih besar.
DEFINISI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH
Di Indonesia, terdapat beberapa definisi yang berbeda-beda tentang UMKM. Pendefinisian ini antara lain dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik, Departemen Koperasi dan UKM, Bank Indonesia, dan juga oleh Bank Dunia.
UMKM di Indonesia memiliki karakteristik yang hampir seragam. Menurut Kuncoro (2007) ada empat karakteristik yang dimiliki oleh kebanyakan UMKM di Indonesia. Pertama, tidak adanya pembagian tugas yang jelas antara bidang administrasi dan operasi. Kebanyakan industri kecil dikelola oleh perorangan yang merangkap sebagai pemilik sekaligus pengelola perusahaan yang memanfaatkan tenaga kerja dari keluarga dan kerabat dekatnya. Kedua, rendahnya akses terhadap lembaga-lembaga kredit formal sehingga mereka cenderung menggantungkan pembiayaan usahanya dari modal sendiri atau sumber-sumber lain seperti keluarga, kerabat, pedagang, perantara, bahkan rentenir. Ketiga, sebagian besar usaha ini belum memiliki status badan hukum. Keempat, hampir sepertiga UMKM bergerak pada kelompok usaha makanan, minuman, dan tembakau (ISIC31), barang galian bukan logam (ISIC36), tekstil (ISIC32), dan industri kayu, bambu, rotan, rumput, dan sejenisnya termasuk perabot rumah tangga (ISIC33).
TREND UMKM DI INDONESIA
Konsentrasi UMKM kecenderungannya berada di luar kota utama dan pusat industri. Share UMKM dalam output industri di Jakarta adalah di bawah rata-rata nasional, meskipun sedikit di bawah kasus ketenaga-kerjaan. Sebagian dari provinsi yang mempunyai suatu tradisi yang kuat tentang usaha skala kecil, yaitu pengusaha kecil pedesaan di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Bali memiliki share UMKM yang lebih tinggi, seperti halnya sebagian provinsi yang lebih terpencil seperti Nusa Tenggara dan beberapa bagian dari Sulawesi. Tetapi di beberapa provinsi yang lebih mudah terindustrialisasi, seperti yang ada di Kalimantan, juga mempunyai share UMKM yang rendah. Bagian dari penjelasan untuk pola yang tak diduga ini adalah bahwa sejumlah kecil industri di mana perusahaan besar lebih dominan seperti pupuk dan plywood mencatat sebagian besar nilai tambah industri regional. Jika industri ini tidak dimasukkan, atau jika sejumlah kecil konsentrasi regional di mana mereka dikeluarkan, suatu pola UMKM yang dominan akan muncul.
Dilihat dari persentase kontribusi tenaga kerja dan nilai tambah antar propinsi di Indonesia, untuk tahun 1999, Propinsi Jawa Tengah memilki kontribusi paling besar dibandingkan dengan propinsi lainnya di Indonesia. Gambaran lebih jelas, dalam grafik berikut (Kuncoro 2007; 367).
Perkembangan peran UMKM yang besar ditunjukkan oleh jumlah unit usaha dan pengusaha, serta kontribusinya terhadap pendapatan nasional, dan penyediaan lapangan kerja. Pada tahun 2003, persentase jumlah UMKM sebesar 99,9 persen dari seluruh unit usaha, yang terdiri dari usaha menengah sebanyak 62,0 ribu unit usaha dan jumlah usaha kecil sebanyak 42,3 juta unit usaha yang sebagian terbesarnya berupa usaha skala mikro. Pada tahun 2004 jumlah UMKM diperkirakan telah melampaui 44 juta unit UMKM dan telah menyerap lebih dari 79,0 juta tenaga kerja atau 99,5 persen dari jumlah tenaga kerja pada tahun yang sama. Jumlah tenaga kerja ini meningkat rata-rata sebesar 3,10 persen per tahunnya dari posisi tahun 2000. Kontribusi UMKM dalam produk domestik bruto pada tahun 2003 adalah sebesar 56,7 persen dari total PDB nasional, naik dari 54,5 persen pada tahun 2000.
SUMBER-SUMBER PERTUMBUHAN PRODUKTIVITAS UMKM
Peningkatan produktivitas (tenaga kerja atau total faktor produksi) dicapai melalui mekanisme yg bervariasi. Upgrading teknologi adalah satu di antaranya dan dalam pengertian yang lebih luas, meliputi tidak hanya permesinan yang lebih baik tetapi juga peningkatan dalam area seperti tempat kerja organisasi, penanganan inventori dan disain produk. Adalah dapat diterima bahwa perusahaan kecil akan sedikit lebih mampu menangani proses ini dengan sukses dengan kehendak mereka sendiri dibanding perusahaan besar. Maka, banyak perhatian telah diberikan kepada kemungkinan peran kluster dan sub kontrak dan aturan yang mendukung perkembangannya yang dengan mudah dapat diakses oleh perusahaan kecil, dan sistem pendukungan kolektif, mencakup sektor publik dan asosiasi swasta.
Sumber Peningkatan Teknologi
Berry dan Levy (1999) dalam Berry et. al. (2001) menjelaskan bahwa dari analisa mereka tentang sumber kemampuan teknologi untuk UMKM eksportir mebel rotan, garmen dan mebel kayu, ada beberapa sumber peningkatan teknologi. Salah satunya adalah saluran pribadi (yaitu suplier peralatan atau pembeli), yang telah menjadi mekanisme yang dominan untuk memperoleh kemampuan teknis di ketiga sektor. Para pembeli asing menjadi sumber yang paling utama dari pendukungan teknologi luar (dan pendampingan pemasaran luar) di ketiga industri. Karyawan ekspatriat menjadi sumber paling utama yang kedua dari kapasitas teknologi di dalam industri garmen dan rotan, dua industri di mana Indonesia telah muncul sebagai produsen penting. Para suplier peralatan dinilai sebagai sumber kedua penyedia informasi teknologi yang bermanfaat. Di sisi lain, konsultan pribadi dinilai memiliki arti penting yang terbatas seperti penyedia sektor publik, asosiasi industri dan “bapak angkat”.
Kedua, sub kontrak dapat meresap dalam ketiga industri, dan telah menjadi krusial, untuk memanfaatkan ketrampilan tradisional untuk produksi ekspor. Ketiga, tenaga kerja ekspatriat adalah suatu mekanisme yang kuat untuk memperoleh kemampuan teknologi di sektor garmen dan rotan, tetapi praktek ini dipusatkan tak sebanding antar usahawan non-pribumi (sebagian besar Cina) yang memperoleh keuntungan dari embel-embel komunitas etnik.
Sub Kontrak
Sub kontrak telah memainkan suatu peran penting dalam pengintegrasian UMKM ke dalam sektor manufaktur dinamis di negara-negara seperti Korea dan Jepang. Dalam suatu studi industri mebel di Jepara, Sandee et. al. (2000) seperti dikutip oleh Berry et. al.(2001), menemukan satu fungsi dari kapasitas intern antar eksportir akan melakukan pengendalian mutu dan untuk menentukan subkontraktor baru yang mampu dari karyawan mereka.
Sub kontrak didukung oleh pesanan ekspor besar, order yang berfluktuasi, dan resiko yang berhubungan dengan suatu investasi berat oleh perusahaan tunggal. Dalam keadaan demikian biaya-biaya yang lebih rendah bisa dicapai oleh subkontraktor sebab mereka membayar gaji yang lebih rendah dibanding perusahaan besar, mereka mengkhususkan di dalam tugas spesifik yang dilaksanakan secara sangat efisien, dan mereka mampu mengurangi biaya-biaya modal dengan berbagi peralatan dengan perusahaan tetangga. Kekerabatan, persahabatan atau kontak bisnis sebelumnya juga mendorong sub kontrak.
Studi Supratikno (1998) yang dikutip oleh Berry et. al. (2001) tentang pengaturan sub kontrak di dalam tiga perusahaan menemukan bahwa perusahaan yang besar akan mengontrak ke perusahaan kecil beberapa item yang mempunyai nilai tambah rendah, yang memerlukan banyak input tenaga kerja, dan tidak begitu penting terhadap keseluruhan proses produksi.
Dalam studi yang dilakukan oleh Sato (2000) terhadap industri pengecoran logam di desa Ceper Klaten, dimana terdapat 300 pengecoran logam dalam bermacam-macam ukuran, dia menemukan bahwa suatu sistem sub kontrak dan suatu sistem putting-out hidup pada waktu yang bersamaan dalam kluster pedesaan ini. Hubungan sub kontrak antara industri permesinan modern di kota dengan asembler besar pada puncak kulminasinya sudah mencapai lapisan bagian atas perusahaan di dalam kluster itu.
Beberapa keuntungan dari sub kontrak dikemukakan oleh beberapa manajer perusahaan yang disurvei, antara lain yang pertama adalah resiko bisnis rendah. Transaksi yang berkelanjutan dalam kaitan dengan pembeli dan produk mengurangi total risiko bisnis dalam jangka panjang, dibanding keuntungan yang rendah dalam tiap order. Menurut mereka, rata-rata margin keuntungan dalam pesanan sub kontrak adalah 10-17.5%. Walaupun dalam sistem non sub kontrak seperti order insidental bisa diperoleh keuntungan yang lebih besar yaitu 30-60%, dengan resiko yang besar juga karena sering bertolak belakang dengan biaya-biaya dalam pembuatan cetakan yang hanya untuk penggunaan temporer, dan oleh kerugian dari ketidakberlanjutan yang tak diduga dari transaksi itu.
Keuntungan sub kontrak yang kedua adalah kemajuan teknologi. Seperti dilaporkan Sato (2000), melalui suatu hubungan sub kontrak yang berlanjut suatu perusahaan dapat membuat suatu rencana untuk meningkatkan kemampuan teknologinya. Usaha untuk peningkatan teknologi juga dirangsang oleh transaksi dengan asembler, terutama dengan cara magang di pabrik perakitan yang dilakukan oleh beberapa karyawan dan dengan pengiriman ahli mekanik oleh asembler ke perusahaan mereka.
Kluster
Kluster di sini didefinisikan sebagai konsentrasi aktivitas yang memilki sub sektor yang sama. Kluster adalah suatu fenomena di Asia (Nadvi dan Schmitz, 1994 dalam Weijland, 1999), terutama sekali di Indonesia. Poot, Kuyvenhoven dan Jansen (1990) dalam Weijland (1999) menyebut kluster sebagai industri tradisional yang khas yang menonjol di Pulau Jawa. Menurut data Departemen Perindustrian, sekitar 10,000 sampai 70,000 desa di Indonesia dicatatkan sebagai kluster industri. Lebih dari 40% kluster berlokasi di Jawa Tengah di mana industri tradisional terkluster di separuh dari keseluruhan desa yang ada.
Kluster biasanya terjadi secara spontan, tetapi sekarang ini juga didukung oleh institusi swasta dan/atau institusi publik. Ada beberapa faktor umum yang menentukan pembentukan kluster yaitu kedekatan dengan input atau pasar, ketersediaan infrastruktur fisik terutama jalan atau mungkin ada efek spillover atau demonstration effect, dimana suatu perusahaan yang sukses mempengaruhi peserta baru dalam industri itu. Kadang-kadang kebijakan pemerintah mungkin mempunyai suatu pengaruh langsung pada keberadaan mereka.
Dari hasil studi yang dilakukan oleh Weijland (1999) tentang kluster industri tradisional di pedesaan Indonesia, terlihat bahwa ada beberapa keuntungan potensial pengklusteran. Jika diukur dari kapasitas perusahaan individunya, industri tradisional pedesaan hanya mempunyai sedikit kekuatan, tetapi melalui pengembangan jaringan perdagangan dan kluster banyak dari permasalahan teknologi dan pemasarannya dapat dipecahkan. Penyatuan produksi (joint production) akan mengurangi biaya-biaya transaksi pembelian input dan biaya memasarkan output, dan oleh karena itu akan menarik minat pedagang. Kegiatan ini membantu memecahkan permasalahan keuangan yang mendesak pengusaha miskin. Pengklusteran juga mempermudah aliran informasi dan memudahkan order-sharing, labor-sharing dan sub-contracting. Untuk kluster yang lebih maju, aspek teknologi meningkat semakin penting dimana peralatan yang lebih mahal dan keterampilan khusus bisa dipakai bersama.
Ada banyak dokumentasi tentang kluster industri di Indonesia, seperti batik, tekstil, ukiran, rokok kretek, mebel, batu bata dan ubin, barang logam, barang-barang mesin, dan suplier otomotif. Apakah keberadaan kluster seperti itu berguna bagi efisiensi pengembangan UMKM adalah perihal yang lain. Hasil penelitian oleh Sandee (1995) yang dikutip oleh Weijland (1999) menemukan suatu mata rantai antara kluster dan berbagai efisiensi eksternal, seperti peningkatan kapasitas untuk berinovasi serta akses kepada input yang murah. Pemerintah juga akan lebih mudah untuk memberikan pelayanan kepada suatu kelompok perusahaan target yang terhimpun dalam suatu kluster.
Bukti dari negara berkembang menunjukkan bahwa secara mayoritas kluster perusahaan kecil bekerja sama hanya untuk suatu hal yang sangat terbatas. Ini terlihat dari hasil studi Sato (2000) tentang suatu kluster perusahaan pengecoran logam di Ceper Klaten. Dia, menemukan hubungan intra-kluster (kerja sama antar perusahaan) memiliki arti penting yang terbatas. Kebanyakan perusahaan tidak mengkhususkan pembelian input, produksi, koleksi informasi, dan penjualan output dilaksanakan secara individu. Bagaimanapun, kluster memilkik arti penting untuk pertumbuhan perusahaan kecil, sebab produktivitas di dalam kluster nampak lebih tinggi dibanding jika perusahaan menyebar. Salah satu pertimbangan yang utama adalah bahwa kluster merangsang keterlibatan aktif pedagang dan perusahaan besar di dalam aglomerasi perusahaan kecil. Pembelian sejumlah besar dari beberapa produsen kecil melalui suatu kunjungan tunggal mengurangi biaya-biaya transaksi. Lagipula, keterlibatan pedagang dan perusahaan besar mengurangi kebutuhan akan perusahaan kecil untuk mengembangkan kapasitas pemasaran mereka sendiri, yang sering merupakan suatu hambatan penting di dalam penetrasi ke dalam kota dan pasar internasional (Sandee, 1995 dalam Weijland, 1999 ).
Ekspor
Seiring perputaran ekonomi adalah menjadi penting bagi kelompok perusahaan manapun untuk mampu memperoleh penjualan ekspor atau untuk bersaing secara efektif dengan impor yang tidak lagi harus melompati penganut proteksionisme. Ini secara luas dapat diterima bagi UMKM bahwa untuk berhasil dalam ekspor mereka harus mempunyai beberapa cara menekan biaya-biaya transaksi, yang mana cenderung untuk mempunyai suatu komponen biaya tetap. Sub kontrak adalah tahap pertama, apakah dengan pabrikan skala besar atau dengan para perantara komersil. Seperti diungkapkan oleh Berry dan Levy (1999) bahwa sub kontrak umumnya terjadi antar eksportir ukuran menengah dalam industri rotan, garmen dan mebel. Tahap kedua adalah dengan penuaian keuntungan dalam kluster. Semua studi menunjukkan kluster kecil yang berorientasi ekspor beroperasi pada pengendalian pembeli komoditas menuntut kemampuan beradaptasi dan upgrading yang berkelanjutan, yang pada gilirannya memerlukan suatu interaksi profesional pada spesifikasi produk antara para pembeli dan produsen (Knorringa 1998 dalam Berry at. al. 2001).
TINJAUAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Hill (2001) menyarankan suatu model pengembangan UMKM yang inovatif dan sukses dapat tercapai dengan terpenuhinya beberapa persyaratan berikut:
1. Beberapa kompetensi industri dasar berada dalam bidang aktivitas tertentu (seperti di kasus garmen atau produksi mebel)
2. Tercipta suatu lingkungan makro ekonomi yang kondusif, termasuk hal yang utama adalah nilai tukar yang kompetitif.
3. Tersedianya infrastruktur fisik yang baik dan layak, serta kedekatannya dengan fasilitas untuk ekspor dan impor yang berfungsi dengan baik dan nyaman.
4. Adanya bantuan teknis, disain, dan keahlian pemasaran yang menghubungkan produsen kecil ke gagasan baru dan pasar utama.
Kecuali unsur pertama, keempat unsur-unsur tersebut secara langsung berkaitan dengan kebijakan publik. Mereka juga bisa berbeda menurut pengaturan kelembagaan, sebagai contoh, kemunculan sub kontrak yang ditemukan dalam industri barang-barang mesin dan otomotif. Model yang umum dikembangkan di sini juga bisa diterapkan di dalam pertanian dan industri skala besar, di mana hambatan terhadap saluran pengembangan transfer teknologi biasanya lebih rendah dari kasus UMKM.
Pemerintah memainkan suatu peran penting dalam menyediakan suatu lingkungan makro ekonomi yang mendukung dan dengan cepat meningkatkan infrastruktur. Seperti di Bali, pemerintah lokal mengadopsi suatu kebijakan yang terbuka terhadap kehadiran usahawan asing, dan prosedur ekspor tidaklah terlalu membebani usahawan.
Hampir semua jenis intervensi untuk pertumbuhan industri kecil telah dicoba di Indonesia, antara lain kredit bersubsidi, program pelatihan (dalam keahlian teknis dan kewiraswastaan), penyuluhan, input bersubsidi, bantuan pemasaran, pengadaan infrastruktur, fasilitas umum, industri perkebunan, dan seterusnya. Ada banyak program bantuan keuangan dan teknis menyebar di berbagai kementerian dan sistem perbankan. Pembinaan (bimbingan) terhadap golongan ekonomi lemah adalah konsep dasar di masa lampau, masa kini dan mungkin masa depan dalam pendekatan kebijakan pemerintah. Akan menjadi sukar untuk menyempurnakan suatu perubahan dalam pendekatan kebijakan, terutama jika ada informasi yang sedikit tentang efektivitas dari program yang ada. Efektivitas dan sukses mereka secara khas terukur oleh apakah target tahunan telah tercapai lebih dari yang ditetapkan.
Namun demikian, bukti dari lapangan menunjukkan bahwa klaim tersebut tidak valid. Pertama, mayoritas perusahaan kecil tidak pernah menerima bantuan keuangan maupun teknis. Tingkat keikutsertaan perusahaan kecil dalam program bantuan sangat rendah. Seperti penemuan Sandee et. al. (1994) yang dikutip oleh Berry et. al. (2001) dimana untuk Jawa Tengah pada 1992 tingkat keikutsertaan perusahaan kecil di bawah 10%, sedangkan Musa dan Priatna (1998) yang juga dikutip oleh Berry et. a.l (2001) menyebutkan bahwa hanya 17% perusahaan kecil dalam provinsi terpilih yang benar-benar menggunakan berbagai jenis pinjaman bank.
Kedua, masih menurut Berry et. al. (2001) berdasarkan suatu tinjauan ulang oleh Sandee et. al. (1994) tentang bantuan keuangan dan teknis kepada enam kluster industri kecil mengungkapkan sedikit bukti dukungan pemerintah terhadap generasi tenaga kerja dan pertumbuhan perusahaan. Perusahaan yang menerima dan tidak menerima bantuan menunjukkan pola pertumbuhan yang serupa, menunjukkan adanya faktor lain yang menjelaskan pertumbuhan perusahaan. Tinjauan ulang juga menunjukkan bahwa kemungkinan bantuan yang diterima secara positif dan signifikan berhubungan dengan ukuran perusahaan, dan keberadaan produsen wanita.
Berbagai studi tentang kredit untuk industri kecil di Indonesia menekankan bahwa usahawan tidak mengeluh tentang tingkat bunga yang tinggi untuk kredit formal, tetapi akses mereka kepada kredit formal adalah suatu hambatan utama.
Sejak serangan krisis, berbagai program kredit baru dengan subsidi tingkat bunga telah diluncurkan, di dalam rangka pengurangan kemiskinan dan program jaring pengaman sosial. Untuk menerapkan kebijakan barunya untuk UMKM, pemerintah telah menyetujui perubahan kebijakan industri sehingga pertumbuhan UMKM lebih lanjut dan meningkatkan daya saing industri Indonesia. Perubahan yang dilakukan antara lain, pemerintah telah mengefektifkan bentuk kredit yang disubsidi untuk UMKM dan menyiapkan suatu kebijakan investasi kompetitif.
Beberapa peraturan yang ada memaksa UMKM untuk berhadapan secara eksklusif dengan perusahaan besar, ketika yang lainnya menciptakan barier to entry. Sebagai contoh, beberapa pelabuhan hanya diizinkan untuk menangani jenis muatan tertentu, meningkatkan biaya-biaya pengangkutan dan mengurangi daya saing eksportir, termasuk UMKM yang berorientasi ekspor. Akhirnya, beberapa peraturan diciptakan untuk menekan impor dan anti dumping, menciptakan praktek monopoli dalam sejumlah pasar yang menjadi input kunci industri seperti timah, minyak, kayu dan makanan pokok.
Seiring dengan pemulihan ekonomi Indonesia dari krisis, para agen bantuan sudah menyesuaikan operasi mereka dari tanggapan jangka pendek ke pertumbuhan menengah. Arus diskusi lembaga donor dan sponsor atas pertumbuhan UMKM berkonsentrasi pada tiga isu. Pertama, ada penekanan pada penciptaan suatu lingkungan bisnis kompetitif yang akan lebih berguna bagi pertumbuhan perusahaan kecil. Implementasi anti monopoli dan hukum kebangkrutan dipertimbangkan sebagai arti penting dalam mengukur pertumbuhan perusahaan kecil dan besar, memastikan bahwa otoritas lokal menggunakan peraturan yang sederhana dan jelas yang mengurangi biaya-biaya transaksi dalam pengembangan usaha kecil. Kedua, pelurusan rencana kredit lebih lanjut telah dibahas, dengan tujuan terus meningkatkan akses ke pendukungan keuangan untuk investasi. Ketiga, jasa pertumbuhan bisnis adalah di bawah tinjauan ulang, dengan tujuan meningkatkan kinerja program bantuan teknis.
Program dan kegiatan pemberdayaan UMKM pada tahun 2004 dan 2005, antara lain ditunjukkan oleh tersusunnya berbagai rancangan peraturan perundangan, antara lain rancangan undang-undang (RUU) tentang penjaminan kredit UMKM dan RUU tentang subkontrak, RUU tentang perkreditan perbankan bagi UMKM, RPP tentang koperasi simpan pinjam (KSP); tersusunnya konsep pembentukan biro informasi kredit Indonesia; berkembangnya pelaksanaan unit pelayanan satu atap di berbagai kabupaten/kota; terbentuknya forum lintas pelaku pemberdayaan UKM di daerah; terselenggaranya bantuan sertifikasi hak atas tanah kepada lebih dari 40 ribu pengusaha mikro dan kecil di 24 propinsi; berkembangnya jaringan layanan pengembangan usaha oleh business development service (BDS) providers di daerah disertai terbentuknya asosiasi BDS providers Indonesia; meningkatnya kemampuan permodalan sekitar 1.500 unit KSP/USP di 416 kabupaten/kota termasuk KSP di sektor agribisnis; terbentuknya pusat promosi produk koperasi dan UMKM; serta dikembangkannya sistem insentif pengembangan UMKM berorientasi ekspor dan berbasis teknologi di bidang agroindustri. Hasil-hasil tersebut telah mendorong peningkatan peran koperasi dan UMKM terhadap perluasan penyediaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan pemerataan peningkatan pendapatan.
Kebijakan pemberdayaan UMKM pada tahun 2006 secara umum diarahkan untuk mendukung upaya-upaya penanggulangan kemiskinan dan kesenjangan, penciptaan kesempatan kerja dan peningkatan ekspor, serta revitalisasi pertanian dan perdesaan, yang menjadi prioritas pembangunan nasional dalam tahun 2006. Dalam kerangka itu, pengembangan UKM diarahkan agar memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penciptaan kesempatan kerja, peningkatan ekspor dan peningkatan daya saing, sementara itu pengembangan usaha skala mikro diarahkan untuk memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan masyarakat berpendapatan rendah, khususnya di sektor pertanian dan perdesaan.
Seperti kesimpulan Hill (2001), tantangannya adalah untuk memastikan bahwa kebijakan pemerintah yang telah ditempuh tersebut mendukung pertumbuhan sektor industri dasar sehubungan dengan manfaat kompetisi Indonesia, dengan menciptakan program kebijakan UMKM dengan tujuan mencapai keadilan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian besar rakyat Indonesia, khususnya melalui penyediaan lapangan kerja dan mengurangi kesenjangan dan tingkat kemiskinan. Namun demikian disadari pula bahwa pengembangan usaha kecil menghadapi beberapa kendala seperti tingkat kemampuan, keterampilan, keahlian, manajemen sumber daya manusia, kewirausahaan, pemasaran dan keuangan. Lemahnya kemampuan manajerial dan sumber daya manusia mengakibatkan pengusaha kecil tidak mampu menjalankan usahanya dengan baik.
Secara lebih spesifik, ada beberapa permasalahan mendasar yang dihadapi peungusaha kecil (Kuncoro, 2007 : 368). Pertama, kelemahan dalam memperoleh peluang pasar dan memperbesar pangsa pasar. Kedua, kelemahan dalam struktur permodalan dan keterbatasan untuk memperoleh jalur terhadap sumber-sumber permodalan. Ketiga, kelemahan di bidang organisasi dan manajemen sumber daya manusia. Keempat, keterbatasan jaringan usaha kerjasama antar pengusaha kecil. Kelima, iklim usaha yang kurang kondusif karena persaingan yang saling mematikan. Keenam, pembinaan yang telah dilakukan masih kurang terpadu dan kurangnya kepercayaan dan kepedulian masyarakat terhadap usaha kecil.
Dengan demikian untuk mengatasi berbagai permasalahan dalam rangka pemberdayaan UMKM, maka diperlukan beberapa langkah strategis yang terencana, sistematis dan menyeluruh baik pada tataran makro maupun mikro yang meliputi:
1. Penciptaan iklim usaha dalam rangka membuka kesempatan berusaha seluas-luasnya, serta menjamin kepastian usaha disertai adanya efisiensi ekonomi melalui kebijakan yang memudahkan dalam formalisasi dan perijinan usaha, antara lain dengan mengembangkan pola pelayanan satu atap untuk memperlancar proses dan mengurangi biaya perijinan.
2. Pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM untuk meningkatkan akses kepada pasar yang lebih luas dan berorientasi ekspor serta akses kepada sumber daya produktif sehingga dapat memanfaatkan kesempatan yang terbuka dan potensi sumber daya, terutama sumber daya lokal yang tersedia.
3. Pengembangan budaya usaha dan kewirausahaan, terutama di kalangan angkatan kerja muda, melalui pelatihan, bimbingan konsultasi dan penyuluhan. Pelatihan diutamakan pada bidang yang sesuai dengan unit usaha yang menjadi andalan. Selain itu juga diperlukan pelatihan manajerial karena pada umumnya pengusaha kecil lemah dalam kemampuan manajemen dan banyak menggunakan tenaga kerja yang tidak terdidik.
4. Diperlukan usaha pemerintah daerah untuk mengupayakan suatu pola kemitraan bagi UMKM agar lebih mampu berkembang, baik dalam konteks sub kontrak maupun pembinaan yang mengarah ke pembentukan kluster yang bisa mendorong UMKM untuk berproduksi dengan orientasi ekspor.
5. Untuk mengatasi kesulitan permodalan, diperlukan peningkatan kapasitas kelembagaan dan kualitas layanan lembaga keuangan lokal dalam menyediakan alternatif sumber pembiayaan bagi UMKM dengan prosedur yang tidak sulit. Di samping itu, agar lembaga pembiayaan untuk sektor UMKM menjadi lebih kuat dan tangguh, jaringan antar lembaga keuangan mikro (LKM) dan antara LKM dan Bank juga perlu dikembangkan.
USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
DI INDONESIA
Diswandi, SE., M.Sc.
PENDAHULUAN
Badai krisis ekonomi yang mulai terjadi pada pertengahan 1997 telah menerpa hampir semua sendi-sendi perekonomian dan bisnis di Indonesia. Hal ini dirasakan langsung oleh sektor perbankan dan bisnis korporasi, terbukti dengan ditutupnya operasi delapan buah bank secara bersamaan dan lumpuhnya unit-unit bisnis beraset milyaran hingga trilyunan rupiah. Akan tetapi tidak demikian halnya yang terjadi pada sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang ternyata memiliki kelenturan tersendiri menghadapi badai krisis tersebut. Hal ini antara lain disebabkan oleh tingginya local content pada faktor-faktor produksi mereka, baik pada penggunaan bahan baku maupun permodalan. Selain itu, usaha mereka pada umumnya berbasis pada basic needs masyarakat luas dan memiliki keunggulan komparatif.
Usaha mikro kecil dan menengah merupakan suatu subyek yang penting dalam analisa kebijakan pemerintah Indonesia, yang didasari oleh beberapa alasan (Hill, 2001). Pertama, UMKM di negara manapun memainkan suatu peran yang sangat penting di dalam pembangunan ekonomi. Mereka secara khas mempekerjakan 60% atau lebih banyak lapangan kerja industri dan menghasilkan sampai separuh output. UMKM merupakan suatu komponen penting dalam proses industrialisasi yang lebih luas.
Kedua, UMKM merupakan sarana untuk mempromosikan bisnis pribumi dan oleh karena itu sebagai alat redistribusi aset secara etnik. Lebih umum lagi, ada suatu pemisahan antara standar pendekatan ahli ekonomi terhadap intervensi kebijakan, yang menekankan solusi orientasi pasar sebagai kunci pembangunan ekonomi yang cepat.
Ketiga, tidak bisa diasumsikan bahwa jenis kebijakan yang sama yang dikeluarkan untuk industri besar akan berlaku bagi UMKM. UMKM menunjukkan suatu konsentrasi aktivitas khusus dalam industri. Mereka biasanya memperlihatkan suatu konsentrasi yang lebih sedikit di sekitar pusat kota dibandingkan dengan perusahaan besar. Hanya sebagian kecil UMKM yang dimiliki oleh orang asing (atau pemerintah) dan hanya sedikit yang berorientasi ekspor, paling tidak ekspor langsung.
Keempat, pengalaman internasional menyatakan bahwa sektor UMKM kondusif bagi pertumbuhan industri yang cepat dan merupakan struktur industri yang fleksibel. Taiwan sering dijadikan sebagai suatu contoh perekonomian yang dibangun atas dasar sektor UMKM yang efisien.
Thee (1993 : 109) mengemukakan bahwa pengembangan industri kecil adalah cara yang dinilai besar peranannya dalam pengembangan industri manufaktur. Pengembangan industri berskala kecil akan membantu mengatasi masalah pengangguran mengingat teknologi yang digunakan adalah teknologi padat karya, sehingga bisa memperbesar lapangan kerja dan kesempatan usaha, yang pada gilirannya mendorong pembangunan daerah dan kawasan pedesaan.
Akhirnya, sekarang ada minat tertentu terhadap UMKM di Indonesia karena sektor ini nampak mampu menghadapi krisis ekonomi 1997-1998 dengan lebih baik daripada unit industri yang lebih besar.
DEFINISI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH
Di Indonesia, terdapat beberapa definisi yang berbeda-beda tentang UMKM. Pendefinisian ini antara lain dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik, Departemen Koperasi dan UKM, Bank Indonesia, dan juga oleh Bank Dunia.
UMKM di Indonesia memiliki karakteristik yang hampir seragam. Menurut Kuncoro (2007) ada empat karakteristik yang dimiliki oleh kebanyakan UMKM di Indonesia. Pertama, tidak adanya pembagian tugas yang jelas antara bidang administrasi dan operasi. Kebanyakan industri kecil dikelola oleh perorangan yang merangkap sebagai pemilik sekaligus pengelola perusahaan yang memanfaatkan tenaga kerja dari keluarga dan kerabat dekatnya. Kedua, rendahnya akses terhadap lembaga-lembaga kredit formal sehingga mereka cenderung menggantungkan pembiayaan usahanya dari modal sendiri atau sumber-sumber lain seperti keluarga, kerabat, pedagang, perantara, bahkan rentenir. Ketiga, sebagian besar usaha ini belum memiliki status badan hukum. Keempat, hampir sepertiga UMKM bergerak pada kelompok usaha makanan, minuman, dan tembakau (ISIC31), barang galian bukan logam (ISIC36), tekstil (ISIC32), dan industri kayu, bambu, rotan, rumput, dan sejenisnya termasuk perabot rumah tangga (ISIC33).
TREND UMKM DI INDONESIA
Konsentrasi UMKM kecenderungannya berada di luar kota utama dan pusat industri. Share UMKM dalam output industri di Jakarta adalah di bawah rata-rata nasional, meskipun sedikit di bawah kasus ketenaga-kerjaan. Sebagian dari provinsi yang mempunyai suatu tradisi yang kuat tentang usaha skala kecil, yaitu pengusaha kecil pedesaan di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Bali memiliki share UMKM yang lebih tinggi, seperti halnya sebagian provinsi yang lebih terpencil seperti Nusa Tenggara dan beberapa bagian dari Sulawesi. Tetapi di beberapa provinsi yang lebih mudah terindustrialisasi, seperti yang ada di Kalimantan, juga mempunyai share UMKM yang rendah. Bagian dari penjelasan untuk pola yang tak diduga ini adalah bahwa sejumlah kecil industri di mana perusahaan besar lebih dominan seperti pupuk dan plywood mencatat sebagian besar nilai tambah industri regional. Jika industri ini tidak dimasukkan, atau jika sejumlah kecil konsentrasi regional di mana mereka dikeluarkan, suatu pola UMKM yang dominan akan muncul.
Dilihat dari persentase kontribusi tenaga kerja dan nilai tambah antar propinsi di Indonesia, untuk tahun 1999, Propinsi Jawa Tengah memilki kontribusi paling besar dibandingkan dengan propinsi lainnya di Indonesia. Gambaran lebih jelas, dalam grafik berikut (Kuncoro 2007; 367).
Perkembangan peran UMKM yang besar ditunjukkan oleh jumlah unit usaha dan pengusaha, serta kontribusinya terhadap pendapatan nasional, dan penyediaan lapangan kerja. Pada tahun 2003, persentase jumlah UMKM sebesar 99,9 persen dari seluruh unit usaha, yang terdiri dari usaha menengah sebanyak 62,0 ribu unit usaha dan jumlah usaha kecil sebanyak 42,3 juta unit usaha yang sebagian terbesarnya berupa usaha skala mikro. Pada tahun 2004 jumlah UMKM diperkirakan telah melampaui 44 juta unit UMKM dan telah menyerap lebih dari 79,0 juta tenaga kerja atau 99,5 persen dari jumlah tenaga kerja pada tahun yang sama. Jumlah tenaga kerja ini meningkat rata-rata sebesar 3,10 persen per tahunnya dari posisi tahun 2000. Kontribusi UMKM dalam produk domestik bruto pada tahun 2003 adalah sebesar 56,7 persen dari total PDB nasional, naik dari 54,5 persen pada tahun 2000.
SUMBER-SUMBER PERTUMBUHAN PRODUKTIVITAS UMKM
Peningkatan produktivitas (tenaga kerja atau total faktor produksi) dicapai melalui mekanisme yg bervariasi. Upgrading teknologi adalah satu di antaranya dan dalam pengertian yang lebih luas, meliputi tidak hanya permesinan yang lebih baik tetapi juga peningkatan dalam area seperti tempat kerja organisasi, penanganan inventori dan disain produk. Adalah dapat diterima bahwa perusahaan kecil akan sedikit lebih mampu menangani proses ini dengan sukses dengan kehendak mereka sendiri dibanding perusahaan besar. Maka, banyak perhatian telah diberikan kepada kemungkinan peran kluster dan sub kontrak dan aturan yang mendukung perkembangannya yang dengan mudah dapat diakses oleh perusahaan kecil, dan sistem pendukungan kolektif, mencakup sektor publik dan asosiasi swasta.
Sumber Peningkatan Teknologi
Berry dan Levy (1999) dalam Berry et. al. (2001) menjelaskan bahwa dari analisa mereka tentang sumber kemampuan teknologi untuk UMKM eksportir mebel rotan, garmen dan mebel kayu, ada beberapa sumber peningkatan teknologi. Salah satunya adalah saluran pribadi (yaitu suplier peralatan atau pembeli), yang telah menjadi mekanisme yang dominan untuk memperoleh kemampuan teknis di ketiga sektor. Para pembeli asing menjadi sumber yang paling utama dari pendukungan teknologi luar (dan pendampingan pemasaran luar) di ketiga industri. Karyawan ekspatriat menjadi sumber paling utama yang kedua dari kapasitas teknologi di dalam industri garmen dan rotan, dua industri di mana Indonesia telah muncul sebagai produsen penting. Para suplier peralatan dinilai sebagai sumber kedua penyedia informasi teknologi yang bermanfaat. Di sisi lain, konsultan pribadi dinilai memiliki arti penting yang terbatas seperti penyedia sektor publik, asosiasi industri dan “bapak angkat”.
Kedua, sub kontrak dapat meresap dalam ketiga industri, dan telah menjadi krusial, untuk memanfaatkan ketrampilan tradisional untuk produksi ekspor. Ketiga, tenaga kerja ekspatriat adalah suatu mekanisme yang kuat untuk memperoleh kemampuan teknologi di sektor garmen dan rotan, tetapi praktek ini dipusatkan tak sebanding antar usahawan non-pribumi (sebagian besar Cina) yang memperoleh keuntungan dari embel-embel komunitas etnik.
Sub Kontrak
Sub kontrak telah memainkan suatu peran penting dalam pengintegrasian UMKM ke dalam sektor manufaktur dinamis di negara-negara seperti Korea dan Jepang. Dalam suatu studi industri mebel di Jepara, Sandee et. al. (2000) seperti dikutip oleh Berry et. al.(2001), menemukan satu fungsi dari kapasitas intern antar eksportir akan melakukan pengendalian mutu dan untuk menentukan subkontraktor baru yang mampu dari karyawan mereka.
Sub kontrak didukung oleh pesanan ekspor besar, order yang berfluktuasi, dan resiko yang berhubungan dengan suatu investasi berat oleh perusahaan tunggal. Dalam keadaan demikian biaya-biaya yang lebih rendah bisa dicapai oleh subkontraktor sebab mereka membayar gaji yang lebih rendah dibanding perusahaan besar, mereka mengkhususkan di dalam tugas spesifik yang dilaksanakan secara sangat efisien, dan mereka mampu mengurangi biaya-biaya modal dengan berbagi peralatan dengan perusahaan tetangga. Kekerabatan, persahabatan atau kontak bisnis sebelumnya juga mendorong sub kontrak.
Studi Supratikno (1998) yang dikutip oleh Berry et. al. (2001) tentang pengaturan sub kontrak di dalam tiga perusahaan menemukan bahwa perusahaan yang besar akan mengontrak ke perusahaan kecil beberapa item yang mempunyai nilai tambah rendah, yang memerlukan banyak input tenaga kerja, dan tidak begitu penting terhadap keseluruhan proses produksi.
Dalam studi yang dilakukan oleh Sato (2000) terhadap industri pengecoran logam di desa Ceper Klaten, dimana terdapat 300 pengecoran logam dalam bermacam-macam ukuran, dia menemukan bahwa suatu sistem sub kontrak dan suatu sistem putting-out hidup pada waktu yang bersamaan dalam kluster pedesaan ini. Hubungan sub kontrak antara industri permesinan modern di kota dengan asembler besar pada puncak kulminasinya sudah mencapai lapisan bagian atas perusahaan di dalam kluster itu.
Beberapa keuntungan dari sub kontrak dikemukakan oleh beberapa manajer perusahaan yang disurvei, antara lain yang pertama adalah resiko bisnis rendah. Transaksi yang berkelanjutan dalam kaitan dengan pembeli dan produk mengurangi total risiko bisnis dalam jangka panjang, dibanding keuntungan yang rendah dalam tiap order. Menurut mereka, rata-rata margin keuntungan dalam pesanan sub kontrak adalah 10-17.5%. Walaupun dalam sistem non sub kontrak seperti order insidental bisa diperoleh keuntungan yang lebih besar yaitu 30-60%, dengan resiko yang besar juga karena sering bertolak belakang dengan biaya-biaya dalam pembuatan cetakan yang hanya untuk penggunaan temporer, dan oleh kerugian dari ketidakberlanjutan yang tak diduga dari transaksi itu.
Keuntungan sub kontrak yang kedua adalah kemajuan teknologi. Seperti dilaporkan Sato (2000), melalui suatu hubungan sub kontrak yang berlanjut suatu perusahaan dapat membuat suatu rencana untuk meningkatkan kemampuan teknologinya. Usaha untuk peningkatan teknologi juga dirangsang oleh transaksi dengan asembler, terutama dengan cara magang di pabrik perakitan yang dilakukan oleh beberapa karyawan dan dengan pengiriman ahli mekanik oleh asembler ke perusahaan mereka.
Kluster
Kluster di sini didefinisikan sebagai konsentrasi aktivitas yang memilki sub sektor yang sama. Kluster adalah suatu fenomena di Asia (Nadvi dan Schmitz, 1994 dalam Weijland, 1999), terutama sekali di Indonesia. Poot, Kuyvenhoven dan Jansen (1990) dalam Weijland (1999) menyebut kluster sebagai industri tradisional yang khas yang menonjol di Pulau Jawa. Menurut data Departemen Perindustrian, sekitar 10,000 sampai 70,000 desa di Indonesia dicatatkan sebagai kluster industri. Lebih dari 40% kluster berlokasi di Jawa Tengah di mana industri tradisional terkluster di separuh dari keseluruhan desa yang ada.
Kluster biasanya terjadi secara spontan, tetapi sekarang ini juga didukung oleh institusi swasta dan/atau institusi publik. Ada beberapa faktor umum yang menentukan pembentukan kluster yaitu kedekatan dengan input atau pasar, ketersediaan infrastruktur fisik terutama jalan atau mungkin ada efek spillover atau demonstration effect, dimana suatu perusahaan yang sukses mempengaruhi peserta baru dalam industri itu. Kadang-kadang kebijakan pemerintah mungkin mempunyai suatu pengaruh langsung pada keberadaan mereka.
Dari hasil studi yang dilakukan oleh Weijland (1999) tentang kluster industri tradisional di pedesaan Indonesia, terlihat bahwa ada beberapa keuntungan potensial pengklusteran. Jika diukur dari kapasitas perusahaan individunya, industri tradisional pedesaan hanya mempunyai sedikit kekuatan, tetapi melalui pengembangan jaringan perdagangan dan kluster banyak dari permasalahan teknologi dan pemasarannya dapat dipecahkan. Penyatuan produksi (joint production) akan mengurangi biaya-biaya transaksi pembelian input dan biaya memasarkan output, dan oleh karena itu akan menarik minat pedagang. Kegiatan ini membantu memecahkan permasalahan keuangan yang mendesak pengusaha miskin. Pengklusteran juga mempermudah aliran informasi dan memudahkan order-sharing, labor-sharing dan sub-contracting. Untuk kluster yang lebih maju, aspek teknologi meningkat semakin penting dimana peralatan yang lebih mahal dan keterampilan khusus bisa dipakai bersama.
Ada banyak dokumentasi tentang kluster industri di Indonesia, seperti batik, tekstil, ukiran, rokok kretek, mebel, batu bata dan ubin, barang logam, barang-barang mesin, dan suplier otomotif. Apakah keberadaan kluster seperti itu berguna bagi efisiensi pengembangan UMKM adalah perihal yang lain. Hasil penelitian oleh Sandee (1995) yang dikutip oleh Weijland (1999) menemukan suatu mata rantai antara kluster dan berbagai efisiensi eksternal, seperti peningkatan kapasitas untuk berinovasi serta akses kepada input yang murah. Pemerintah juga akan lebih mudah untuk memberikan pelayanan kepada suatu kelompok perusahaan target yang terhimpun dalam suatu kluster.
Bukti dari negara berkembang menunjukkan bahwa secara mayoritas kluster perusahaan kecil bekerja sama hanya untuk suatu hal yang sangat terbatas. Ini terlihat dari hasil studi Sato (2000) tentang suatu kluster perusahaan pengecoran logam di Ceper Klaten. Dia, menemukan hubungan intra-kluster (kerja sama antar perusahaan) memiliki arti penting yang terbatas. Kebanyakan perusahaan tidak mengkhususkan pembelian input, produksi, koleksi informasi, dan penjualan output dilaksanakan secara individu. Bagaimanapun, kluster memilkik arti penting untuk pertumbuhan perusahaan kecil, sebab produktivitas di dalam kluster nampak lebih tinggi dibanding jika perusahaan menyebar. Salah satu pertimbangan yang utama adalah bahwa kluster merangsang keterlibatan aktif pedagang dan perusahaan besar di dalam aglomerasi perusahaan kecil. Pembelian sejumlah besar dari beberapa produsen kecil melalui suatu kunjungan tunggal mengurangi biaya-biaya transaksi. Lagipula, keterlibatan pedagang dan perusahaan besar mengurangi kebutuhan akan perusahaan kecil untuk mengembangkan kapasitas pemasaran mereka sendiri, yang sering merupakan suatu hambatan penting di dalam penetrasi ke dalam kota dan pasar internasional (Sandee, 1995 dalam Weijland, 1999 ).
Ekspor
Seiring perputaran ekonomi adalah menjadi penting bagi kelompok perusahaan manapun untuk mampu memperoleh penjualan ekspor atau untuk bersaing secara efektif dengan impor yang tidak lagi harus melompati penganut proteksionisme. Ini secara luas dapat diterima bagi UMKM bahwa untuk berhasil dalam ekspor mereka harus mempunyai beberapa cara menekan biaya-biaya transaksi, yang mana cenderung untuk mempunyai suatu komponen biaya tetap. Sub kontrak adalah tahap pertama, apakah dengan pabrikan skala besar atau dengan para perantara komersil. Seperti diungkapkan oleh Berry dan Levy (1999) bahwa sub kontrak umumnya terjadi antar eksportir ukuran menengah dalam industri rotan, garmen dan mebel. Tahap kedua adalah dengan penuaian keuntungan dalam kluster. Semua studi menunjukkan kluster kecil yang berorientasi ekspor beroperasi pada pengendalian pembeli komoditas menuntut kemampuan beradaptasi dan upgrading yang berkelanjutan, yang pada gilirannya memerlukan suatu interaksi profesional pada spesifikasi produk antara para pembeli dan produsen (Knorringa 1998 dalam Berry at. al. 2001).
TINJAUAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Hill (2001) menyarankan suatu model pengembangan UMKM yang inovatif dan sukses dapat tercapai dengan terpenuhinya beberapa persyaratan berikut:
1. Beberapa kompetensi industri dasar berada dalam bidang aktivitas tertentu (seperti di kasus garmen atau produksi mebel)
2. Tercipta suatu lingkungan makro ekonomi yang kondusif, termasuk hal yang utama adalah nilai tukar yang kompetitif.
3. Tersedianya infrastruktur fisik yang baik dan layak, serta kedekatannya dengan fasilitas untuk ekspor dan impor yang berfungsi dengan baik dan nyaman.
4. Adanya bantuan teknis, disain, dan keahlian pemasaran yang menghubungkan produsen kecil ke gagasan baru dan pasar utama.
Kecuali unsur pertama, keempat unsur-unsur tersebut secara langsung berkaitan dengan kebijakan publik. Mereka juga bisa berbeda menurut pengaturan kelembagaan, sebagai contoh, kemunculan sub kontrak yang ditemukan dalam industri barang-barang mesin dan otomotif. Model yang umum dikembangkan di sini juga bisa diterapkan di dalam pertanian dan industri skala besar, di mana hambatan terhadap saluran pengembangan transfer teknologi biasanya lebih rendah dari kasus UMKM.
Pemerintah memainkan suatu peran penting dalam menyediakan suatu lingkungan makro ekonomi yang mendukung dan dengan cepat meningkatkan infrastruktur. Seperti di Bali, pemerintah lokal mengadopsi suatu kebijakan yang terbuka terhadap kehadiran usahawan asing, dan prosedur ekspor tidaklah terlalu membebani usahawan.
Hampir semua jenis intervensi untuk pertumbuhan industri kecil telah dicoba di Indonesia, antara lain kredit bersubsidi, program pelatihan (dalam keahlian teknis dan kewiraswastaan), penyuluhan, input bersubsidi, bantuan pemasaran, pengadaan infrastruktur, fasilitas umum, industri perkebunan, dan seterusnya. Ada banyak program bantuan keuangan dan teknis menyebar di berbagai kementerian dan sistem perbankan. Pembinaan (bimbingan) terhadap golongan ekonomi lemah adalah konsep dasar di masa lampau, masa kini dan mungkin masa depan dalam pendekatan kebijakan pemerintah. Akan menjadi sukar untuk menyempurnakan suatu perubahan dalam pendekatan kebijakan, terutama jika ada informasi yang sedikit tentang efektivitas dari program yang ada. Efektivitas dan sukses mereka secara khas terukur oleh apakah target tahunan telah tercapai lebih dari yang ditetapkan.
Namun demikian, bukti dari lapangan menunjukkan bahwa klaim tersebut tidak valid. Pertama, mayoritas perusahaan kecil tidak pernah menerima bantuan keuangan maupun teknis. Tingkat keikutsertaan perusahaan kecil dalam program bantuan sangat rendah. Seperti penemuan Sandee et. al. (1994) yang dikutip oleh Berry et. al. (2001) dimana untuk Jawa Tengah pada 1992 tingkat keikutsertaan perusahaan kecil di bawah 10%, sedangkan Musa dan Priatna (1998) yang juga dikutip oleh Berry et. a.l (2001) menyebutkan bahwa hanya 17% perusahaan kecil dalam provinsi terpilih yang benar-benar menggunakan berbagai jenis pinjaman bank.
Kedua, masih menurut Berry et. al. (2001) berdasarkan suatu tinjauan ulang oleh Sandee et. al. (1994) tentang bantuan keuangan dan teknis kepada enam kluster industri kecil mengungkapkan sedikit bukti dukungan pemerintah terhadap generasi tenaga kerja dan pertumbuhan perusahaan. Perusahaan yang menerima dan tidak menerima bantuan menunjukkan pola pertumbuhan yang serupa, menunjukkan adanya faktor lain yang menjelaskan pertumbuhan perusahaan. Tinjauan ulang juga menunjukkan bahwa kemungkinan bantuan yang diterima secara positif dan signifikan berhubungan dengan ukuran perusahaan, dan keberadaan produsen wanita.
Berbagai studi tentang kredit untuk industri kecil di Indonesia menekankan bahwa usahawan tidak mengeluh tentang tingkat bunga yang tinggi untuk kredit formal, tetapi akses mereka kepada kredit formal adalah suatu hambatan utama.
Sejak serangan krisis, berbagai program kredit baru dengan subsidi tingkat bunga telah diluncurkan, di dalam rangka pengurangan kemiskinan dan program jaring pengaman sosial. Untuk menerapkan kebijakan barunya untuk UMKM, pemerintah telah menyetujui perubahan kebijakan industri sehingga pertumbuhan UMKM lebih lanjut dan meningkatkan daya saing industri Indonesia. Perubahan yang dilakukan antara lain, pemerintah telah mengefektifkan bentuk kredit yang disubsidi untuk UMKM dan menyiapkan suatu kebijakan investasi kompetitif.
Beberapa peraturan yang ada memaksa UMKM untuk berhadapan secara eksklusif dengan perusahaan besar, ketika yang lainnya menciptakan barier to entry. Sebagai contoh, beberapa pelabuhan hanya diizinkan untuk menangani jenis muatan tertentu, meningkatkan biaya-biaya pengangkutan dan mengurangi daya saing eksportir, termasuk UMKM yang berorientasi ekspor. Akhirnya, beberapa peraturan diciptakan untuk menekan impor dan anti dumping, menciptakan praktek monopoli dalam sejumlah pasar yang menjadi input kunci industri seperti timah, minyak, kayu dan makanan pokok.
Seiring dengan pemulihan ekonomi Indonesia dari krisis, para agen bantuan sudah menyesuaikan operasi mereka dari tanggapan jangka pendek ke pertumbuhan menengah. Arus diskusi lembaga donor dan sponsor atas pertumbuhan UMKM berkonsentrasi pada tiga isu. Pertama, ada penekanan pada penciptaan suatu lingkungan bisnis kompetitif yang akan lebih berguna bagi pertumbuhan perusahaan kecil. Implementasi anti monopoli dan hukum kebangkrutan dipertimbangkan sebagai arti penting dalam mengukur pertumbuhan perusahaan kecil dan besar, memastikan bahwa otoritas lokal menggunakan peraturan yang sederhana dan jelas yang mengurangi biaya-biaya transaksi dalam pengembangan usaha kecil. Kedua, pelurusan rencana kredit lebih lanjut telah dibahas, dengan tujuan terus meningkatkan akses ke pendukungan keuangan untuk investasi. Ketiga, jasa pertumbuhan bisnis adalah di bawah tinjauan ulang, dengan tujuan meningkatkan kinerja program bantuan teknis.
Program dan kegiatan pemberdayaan UMKM pada tahun 2004 dan 2005, antara lain ditunjukkan oleh tersusunnya berbagai rancangan peraturan perundangan, antara lain rancangan undang-undang (RUU) tentang penjaminan kredit UMKM dan RUU tentang subkontrak, RUU tentang perkreditan perbankan bagi UMKM, RPP tentang koperasi simpan pinjam (KSP); tersusunnya konsep pembentukan biro informasi kredit Indonesia; berkembangnya pelaksanaan unit pelayanan satu atap di berbagai kabupaten/kota; terbentuknya forum lintas pelaku pemberdayaan UKM di daerah; terselenggaranya bantuan sertifikasi hak atas tanah kepada lebih dari 40 ribu pengusaha mikro dan kecil di 24 propinsi; berkembangnya jaringan layanan pengembangan usaha oleh business development service (BDS) providers di daerah disertai terbentuknya asosiasi BDS providers Indonesia; meningkatnya kemampuan permodalan sekitar 1.500 unit KSP/USP di 416 kabupaten/kota termasuk KSP di sektor agribisnis; terbentuknya pusat promosi produk koperasi dan UMKM; serta dikembangkannya sistem insentif pengembangan UMKM berorientasi ekspor dan berbasis teknologi di bidang agroindustri. Hasil-hasil tersebut telah mendorong peningkatan peran koperasi dan UMKM terhadap perluasan penyediaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan pemerataan peningkatan pendapatan.
Kebijakan pemberdayaan UMKM pada tahun 2006 secara umum diarahkan untuk mendukung upaya-upaya penanggulangan kemiskinan dan kesenjangan, penciptaan kesempatan kerja dan peningkatan ekspor, serta revitalisasi pertanian dan perdesaan, yang menjadi prioritas pembangunan nasional dalam tahun 2006. Dalam kerangka itu, pengembangan UKM diarahkan agar memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penciptaan kesempatan kerja, peningkatan ekspor dan peningkatan daya saing, sementara itu pengembangan usaha skala mikro diarahkan untuk memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan masyarakat berpendapatan rendah, khususnya di sektor pertanian dan perdesaan.
Seperti kesimpulan Hill (2001), tantangannya adalah untuk memastikan bahwa kebijakan pemerintah yang telah ditempuh tersebut mendukung pertumbuhan sektor industri dasar sehubungan dengan manfaat kompetisi Indonesia, dengan menciptakan program kebijakan UMKM dengan tujuan mencapai keadilan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian besar rakyat Indonesia, khususnya melalui penyediaan lapangan kerja dan mengurangi kesenjangan dan tingkat kemiskinan. Namun demikian disadari pula bahwa pengembangan usaha kecil menghadapi beberapa kendala seperti tingkat kemampuan, keterampilan, keahlian, manajemen sumber daya manusia, kewirausahaan, pemasaran dan keuangan. Lemahnya kemampuan manajerial dan sumber daya manusia mengakibatkan pengusaha kecil tidak mampu menjalankan usahanya dengan baik.
Secara lebih spesifik, ada beberapa permasalahan mendasar yang dihadapi peungusaha kecil (Kuncoro, 2007 : 368). Pertama, kelemahan dalam memperoleh peluang pasar dan memperbesar pangsa pasar. Kedua, kelemahan dalam struktur permodalan dan keterbatasan untuk memperoleh jalur terhadap sumber-sumber permodalan. Ketiga, kelemahan di bidang organisasi dan manajemen sumber daya manusia. Keempat, keterbatasan jaringan usaha kerjasama antar pengusaha kecil. Kelima, iklim usaha yang kurang kondusif karena persaingan yang saling mematikan. Keenam, pembinaan yang telah dilakukan masih kurang terpadu dan kurangnya kepercayaan dan kepedulian masyarakat terhadap usaha kecil.
Dengan demikian untuk mengatasi berbagai permasalahan dalam rangka pemberdayaan UMKM, maka diperlukan beberapa langkah strategis yang terencana, sistematis dan menyeluruh baik pada tataran makro maupun mikro yang meliputi:
1. Penciptaan iklim usaha dalam rangka membuka kesempatan berusaha seluas-luasnya, serta menjamin kepastian usaha disertai adanya efisiensi ekonomi melalui kebijakan yang memudahkan dalam formalisasi dan perijinan usaha, antara lain dengan mengembangkan pola pelayanan satu atap untuk memperlancar proses dan mengurangi biaya perijinan.
2. Pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM untuk meningkatkan akses kepada pasar yang lebih luas dan berorientasi ekspor serta akses kepada sumber daya produktif sehingga dapat memanfaatkan kesempatan yang terbuka dan potensi sumber daya, terutama sumber daya lokal yang tersedia.
3. Pengembangan budaya usaha dan kewirausahaan, terutama di kalangan angkatan kerja muda, melalui pelatihan, bimbingan konsultasi dan penyuluhan. Pelatihan diutamakan pada bidang yang sesuai dengan unit usaha yang menjadi andalan. Selain itu juga diperlukan pelatihan manajerial karena pada umumnya pengusaha kecil lemah dalam kemampuan manajemen dan banyak menggunakan tenaga kerja yang tidak terdidik.
4. Diperlukan usaha pemerintah daerah untuk mengupayakan suatu pola kemitraan bagi UMKM agar lebih mampu berkembang, baik dalam konteks sub kontrak maupun pembinaan yang mengarah ke pembentukan kluster yang bisa mendorong UMKM untuk berproduksi dengan orientasi ekspor.
5. Untuk mengatasi kesulitan permodalan, diperlukan peningkatan kapasitas kelembagaan dan kualitas layanan lembaga keuangan lokal dalam menyediakan alternatif sumber pembiayaan bagi UMKM dengan prosedur yang tidak sulit. Di samping itu, agar lembaga pembiayaan untuk sektor UMKM menjadi lebih kuat dan tangguh, jaringan antar lembaga keuangan mikro (LKM) dan antara LKM dan Bank juga perlu dikembangkan.
Langganan:
Postingan (Atom)